Bobo.id - Dilihat dari bentuknya, mi glosor sama dengan mi-mi lain yang sudah kita kenal.
Tapi, mengapa kuliner khas Ramadan di Bogor ini disebut mi glosor?
Mi Licin
Sama seperti mi yang lain, mi glosor berbentuk panjang dan berwarna kuning.
Perbedaannya ada di bahannya. Jika pada umumnya mi terbuat dari tepung terigu, mi glosor terbuat dari tepung sagu dengan bahan pewarna kunyit.
Karena terbuat dari sagu, mi glosor jadi lebih licin daripada mi-mi lainnya.
Ketika dimakan, mi itu akan dengan mudah menggelosor masuk dalam tenggorokan menuju lambung. Karenanya mi ini disebut mi glosor.
Kata glosor berasal dari kata golosor dalam bahasa Sunda. Artinya mengalir tanpa hambatan.
Mi glosor kadang disebut juga mi sorodot. Artinya terpeleset karena licin.
Ada juga yang menyebutnya mi serepet, yang artinya seruput. Disebut mi serepet karena licin seolah-olah mi ini bisa diseruput.
BACA JUGA: Oli Jepret, Makanan Tradisional Bogor yang Sudah Langka
Mi Goreng
Mi glosor biasanya digoreng dengan campuran sayur kol dan sawi hijau.
Mi glosor goreng ini disajikan dengan sambal kacang yang tidak terlalu kental dengan rasa asam pedas.
Rasanya … Hm, segar.
Mi glosor goreng enak juga dimakan dengan potongan buras (lontong) atau gorengan. Misalnya bakwan, risol, atau tahu isi.
BACA JUGA: Bogor Kota Talas
Kuliner Ramadan
Mi glosor adalah kuliner khas Ramadan di Bogor.
Mi glosor adalah salah satu makanan ta’jil, yaitu makanan ringan untuk menyegerakan berbuka puasa.
Ketika bulan Ramadan tiba, para penjual mi glosor muncul secara dadakan. Kita bisa membelinya di mana-mana. Baik di pinggir jalan maupun di gang-gang.
Mi glosor biasanya dijual bersama dengan makanan ta’jil lainnya, seperti kolak, lontong, dan gorengan.
BACA JUGA: Dodongkal, Kue Putu Berbentuk Tumpeng
Lihat juga video ini, yuk!
Penulis | : | Aan Madrus |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR