Selain itu juga biasanya ada partikel lain yang membantu mempercepat perubahan uap air menjadi es atau salju.
Jika uap air turun dan bertemu partikel ini, maka pembekuan akan berjalan lebih cepat.
Istilah yang digunakan untuk menyebut partikel-partikel ini adalah nukleator.
Nah, jika hingga jatuh ke tanah, kristal es yang sudah membeku tersebut tidak meleleh karena perbedaan temperatur atau faktor lainnya, maka akan menjadi salju.
BACA JUGA: Apa Perbedaan Es dan Salju?
Salju di Indonesia
Pada umumnya, salju turun di tempat-tempat yang memiliki iklim sedang atau subtropis.
Beberapa negara yang memiliki salju misalnya Swiss, New Zealand, Norwegia, Alaska, dan sebagainya.
Sedangkan Indonesia merupakan negara tropis dan hanya memiliki dua musim saja.
Salah satu hal yang mempengaruhi hal ini adalah letak geografis sebuah negara.
Khususnya di Indonesia, jumlah radiasi matahari termasuk besar dan waktunya lebih lama.
BACA JUGA: Ternyata, Salju Pernah Turun di Sekitar Gurun Sahara Sebanyak 3 Kali!
Jangan Sampai Salah, Ini Ciri Keju yang Masih Aman di Makan dan yang Harus Dihindari
Penulis | : | Cirana Merisa |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR