Bobo.id - Teman-teman pernah melihat salju secara langsung?
Air yang jatuh dari awan kemudian membeku dan padat akan berubah menjadi salju.
Sederhananya, salju adalah uap air yang sudah membeku kemudian jatuh ke Bumi dalam bentuk kristal putih yang lembut.
BACA JUGA: Salju Oranye Turun di Negara-Negara Eropa Timur, Apa Sebabnya?
Pembentukan Salju
Pada mulanya kumpulan uap air di Bumi mendingin, kemudian menggumpal sehingga terbentuklah awan.
Jika uap air tersebut terus bertambah, maka awan tak akan sanggup lagi menahannya.
Selain itu, berat awan juga semakin bertambah.
Maka akhirnya awan terpecah dan uap air jatuh ke permukaan Bumi.
Namun, tidak semua uap air yang jatuh itu kemudian beku dan berubah jadi salju, lo.
BACA JUGA: Unik, Penguin di Kutub Selatan Mencairkan Salju dengan Kotorannya!
Sebab untuk menjadi salju butuh temperatur yang sangat dingin, bahkan di bawah nol derajat Celcius.
Selain itu juga biasanya ada partikel lain yang membantu mempercepat perubahan uap air menjadi es atau salju.
Jika uap air turun dan bertemu partikel ini, maka pembekuan akan berjalan lebih cepat.
Istilah yang digunakan untuk menyebut partikel-partikel ini adalah nukleator.
Nah, jika hingga jatuh ke tanah, kristal es yang sudah membeku tersebut tidak meleleh karena perbedaan temperatur atau faktor lainnya, maka akan menjadi salju.
BACA JUGA: Apa Perbedaan Es dan Salju?
Salju di Indonesia
Pada umumnya, salju turun di tempat-tempat yang memiliki iklim sedang atau subtropis.
Beberapa negara yang memiliki salju misalnya Swiss, New Zealand, Norwegia, Alaska, dan sebagainya.
Sedangkan Indonesia merupakan negara tropis dan hanya memiliki dua musim saja.
Salah satu hal yang mempengaruhi hal ini adalah letak geografis sebuah negara.
Khususnya di Indonesia, jumlah radiasi matahari termasuk besar dan waktunya lebih lama.
BACA JUGA: Ternyata, Salju Pernah Turun di Sekitar Gurun Sahara Sebanyak 3 Kali!
Hal ini berbeda dengan negara-negara lain yang memiliki iklim subtropis.
Namun, ternyata di Indonesia ada sebagian wilayah yang memiliki salju.
Misalnya wilayah pegunungan Jayawijaya di Papua yang merupakan pegunungan paling tinggi di Indonesia.
Ketinggiannya mencapai 4.900 meter dari permukaan laut.
Di Jayawijaya, temperaturnya sangat dingin, melebihi tempat yang lain, sehingga di tempat ini memiliki salju abadi.
BACA JUGA: Mengapa Salju Bisa Turun di Daerah Tandus Seperti Gurun Sahara?
Teks: Petronela Putri
Lihat video ini juga, yuk!
Jangan Sampai Salah, Ini Ciri Keju yang Masih Aman di Makan dan yang Harus Dihindari
Penulis | : | Cirana Merisa |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR