Bobo.id – Pasti teman-teman sudah tidak asing dengan permen.
Permen merupakan salah satu makanan yang mudah ditemui dan rasanya manis.
Namun, tahukah teman-teman, dari mana permen berasal?
Asal-usul Permen
Dalam bahasa Inggris, permen disebut candy.
Nah, ternyata kata candy ini berasal dari bahasa Sansekerta India Kuno, yakni khanda.
Artinya sepotong gula.
Bertahun-tahun kemudian, kata candy diserap menjadi qandi dalam bahasa Arab.
Lalu, kata candy digunakan di Inggris Tengah pada akhir abad ke-13.
Banyak yang percaya bahwa orang India adalah orang pertama yang menggunakan jus tebu manis untuk dijadikan gula cokelat sekitar 3.000 tahun yang lalu.
Sebelum gula datang ke barat, orang Mesir menggunakan madu untuk membuat permen dengan menambahkan buah ara, kacang, kurma, dan rempah-rempah.
Dalam waktu yang sama, orang Yunani juga menggunakan madu untuk membuat manisan buah dan bunga.
BACA JUGA: Permen Lollipop, Namanya Diambil Dari Nama Pacuan Kuda
Hanya Orang Kaya yang Mampu Membeli Permen
Pada abad pertengahan, harga gula sangatlah mahal, sehingga hanya orang kaya saja yang mampu membeli permen yang terbuat dari gula.
Permen sering dianggap sebagai obat yang digunakan untuk menenangkan sistem pencernaan dan tenggorokan yang sakit.
Lalu, pada abad ke-17 permen yang bertekstur keras menjadi populer.
Pada abad ke-18, permen mulai masuk ke Amerika.
BACA JUGA: Sejarah Permen Karet, Dulu Tidak Bisa Ditiup Jadi Gelembung
Pada tahun 1830-an, bisnis permen berubah.
Permen bukan hanya untuk orang kaya saja, melainkan untuk semua kalangan.
Permen Kapas
Permen kapas ditemukan pada tahun 1897 oleh dokter gigi Willian Morrison. Ia memperkenalkannya pertama kali di Pameran Dunia 1904 sebagai “Fairy Floss”.
Selain menggunakan gula, ada juga yang menggunakan cokelat untuk dijadikan permen.
Hari Halloween
Di Amerika, terdapat 600 juta pon permen untuk Halloween setiap tahun, lo!
Pada hari Halloween ini, banyak yang berkunjung dari rumah ke rumah untuk mencari permen.
BACA JUGA: Ternyata Ada Permen Kapas Glow In The Dark, Tertarik untuk Mencobanya?
Lihat video ini juga, yuk!
Penulis | : | Felixia Amanda |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR