Bobo.id - Rumah lamin adalah rumah tradisional suku Dayak di Kalimantan Tengah.
Rumah lamin ini bisa dihuni oleh banyak keluarga, lo.
Wah, besar sekali! Seperti apa, ya, rumahnya?
BACA JUGA: Hampir Punah dan Sudah Jarang Dipakai, Inilah Rumah Adat Krong Bade Aceh
Rumah Panggung
Rumah lamin berbentuk rumah panggung.
Rumah panggung lebih aman dari gangguan binatang buas.
Itu karena pada zaman dahulu wilayahnya masih di kelilingi oleh hutan.
Rumah lamin dibuat dengan memanfaatkan bahan alami di sekitar hutan.
Tiang, kerangka, dan dinding, semua terbuat dari kayu.
Sedangkan atapnya menggunakan daun rumbia atau ijuk.
BACA JUGA: Rahasia Iglo, Rumah Orang Eskimo di Kutub Utara yang Sulit Mencair
Kaya Ornamen
Rumah lamin sangat kaya dengan hiasan.
Pada dinding rumah kayu tersebut terukir gambar-gambar indah dan bermakna.
Gambar tersebut memiliki motif mahluk hidup, seperti wajah manusia, cerita perburuan, serta bentuk tumbuhan.
Penduduk percaya, gambar-gambar tersebut bisa menjaga keluarga dari bahaya ilmu hitam.
BACA JUGA: Suku di Indonesia Ini Punya Rumah Seperti di Negeri Dongeng
Selain ornamen berupa gambar dan ukiran, rumah lamin dilengkapi dengan patung-patung atau totem.
Patung tersebut merupakan wujud dewa-dewa yang dipercaya oleh masyarakat Dayak kuno sebagai penjaga rumah dari bahaya.
Ciri khas lainnya adalah warnanya yang kontras menghiasi dinding.
Misalnya warna hitam yang melambangkan keteduhan, merah melambangkan keberanian, putih melambangkan kebersihan, dan kuning melambangkan kewibawaan.
BACA JUGA: Rumah Bulat, Menghangatkan dan Menyejukkan Orang yang Tinggal di Dalamnya
Banyak Keluarga
Rumah lamin adalah rumah panggung besar dan panjang.
Saking panjangnya, rumah ini dapat menampung 25 hingga 30 keluarga atau sekitar 100 orang di dalamnya.
Namun, keluarga yang tinggal di rumah ini semuanya masih kerabat.
Hal ini menunjukkan kekerabatan masyarakat Dayak masih tinggi.
BACA JUGA: Unik! Rumah Adat Ini Bisa Menampung 13 Keluarga
Teks: Syanne Ayuresta
Lihat video ini juga, yuk!
Penulis | : | Cirana Merisa |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR