Bobo.id – Pernahkah teman-teman mendengar makanan bernama couscous?
Couscous merupakan makanan yang sangat populer di negara-negara yang berada di kawasan Afrika dan Timur Tengah, seperti Maroko, Mesir, Lebanon, dan Arab.
Di Indonesia, makanan ini disebut Bulgur.
Hidangan Tradisional Afrika Utara
Couscous merupakan hidangan tradisional Afrika Utara yang dimasak dengan cara dikukus.
Secara tradisional, makanan ini disajikan dengan rebusan daging atau sayuran.
Couscous terbuat dari semolina. Apa itu?
BACA JUGA: Kaiseki, Makanan yang Dihidangkan dengan Indah dan Membuat Kita Kagum
Semolina adalah semacam gandum giling yang keras.
O iya, semolina ini bukan gandum biasa yang digunakan untuk membuat roti, ya.
Selain disajikan bersama daging dan sayur, couscous ini juga dihidangkan bersama dengan rempah-rempah.
Ada Tiga Jenis Couscous
Tiga jenis couscous ini adalah Maroccan, Israeli, dan Lebanese.
Apa, ya, perbedaan ketiga jenis couscous ini?
Maroccan couscous memiliki butiran semolina yang kecil dan membutuhkan waktu yang cepat untuk dimasak.
Sedangkan Israeli couscous ini berukuran sebesar merica dan membutuhkan waktu lebih lama untuk dimasak.
Lebanese couscous memiliki ukuran lebih besar dibandingkan couscous yang lainnya.
BACA JUGA: Benarkah Makanan Cepat Saji Membuat Suasana Hati Kita Buruk?
Makanan Pendamping
Couscous biasanya dijadikan sebagai makanan pendamping beragam hidangan, terutama makanan yang tinggi karbohidrat, seperti nasi atau kentang.
Wah... tertarik untuk mencobanya?
Makanan Tinggi Protein
Couscous termasuk salah satu makanan yang tinggi protein.
Selain tinggi protein, makanan ini juga tinggi serat dan zat besi.
Satu cangkir couscous ini dapat memberikan 35 persen kebutuhan harian orang dewasa, lo!
O iya, makanan ini juga mengandung berbagai vitamin dan mineral yang dibutuhkan tubuh.
Tak hanya orang dewasa, makanan ini juga dapat dinikmati oleh segala usia, termasuk bayi yang sudah boleh makan makanan padat.
BACA JUGA: Tempe, Salah Satu Makanan Indonesia yang Sudah Keliling Dunia
Lihat video ini juga, yuk!
Penulis | : | Felixia Amanda |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR