Bobo.id – Awal Juni lalu, ada asteroid yang berhasil menabrak Bumi.
Asteroid ini terbakar saat melewati atmosfer Bumi, tapi masih terlihat di langit Bostwana, Afrika Selatan.
Nah, pada Kamis, 21 Juni lalu, Bumi ditabrak sebuah asteroid lagi, lo!
BACA JUGA: Diprediksi Jatuh di Indonesia, Asteroid Ini Akhirnya Jatuh di Afrika
Tidak Terdeteksi
Asteroid ini terlihat di berbagai kota di Rusia, termasuk Lipetsk, kota yang berada di sebelah barat Rusia.
Warga di sana bisa menyaksikan ada sebuah meteor yang melesat di udara dan meledak.
Hebatnya, keberadaan asteroid ini tidak terdeteksi.
Sebelum menabrak Bumi, NASA ataupun badan antariksa negara lain tidak mendeteksi adanya asteroid yang mendekati Bumi.
Itulah sebabnya, para ilmuwan antariksa itu sama sekali tidak memperkirakan akan ada asteroid yang menabrak Bumi.
BACA JUGA: Bagaimana Asteroid Mendapatkan Namanya?
Melukai Penduduk
Saat asteroid ini menabrak Bumi, banyak orang yang mendengar bunyi ledakan yang sangat keras.
Ledakan itu menimbulkan gelombang kejut dan menghancurkan ribuan jendela.
Bahkan ada lebih dari 1.600 orang yang luka-luka, lo.
Cahaya ledakan asteroid ini membuat sekitar 70 orang mengalami kebutaan sementara.
Sedangkan ada puluhan orang yang mengalami sunburn atau kondisi seperti terbakar cahaya Matahari.
BACA JUGA: 3 Tipe Asteroid di Antariksa
Bukan Asteroid Terbesar
Sebenarnya, asteroid ini ukurannya hanya empat meter saja, lo.
Itu masih lebih kecil dibandingkan asteroid yang meledak pada Februari 2013 lalu.
Lima tahun lalu, ada sebuah asteroid berukuran 20 meter dengan bobot 10.000 ton yang meledak di Chelyabinsk, Rusia.
Bahkan asteroid itu dianggap sebagai asteroid terbesar dalam seabad terakhir yang berhasil menembus atmosfer Bumi.
Nah, asteroid yang menabrak Bumi pada 21 Juni lalu ini sebenarnya tidak ada apa-apanya dibandingkan asteroid itu.
Namun, tetap saja, asteroid “kecil” ini membuat ledakan yang cukup besar.
BACA JUGA: Tidak Terdeteksi oleh NASA, Bumi Hampir Ditabrak Asteroid Sebesar Lapangan Sepak Bola
Lihat video ini juga, yuk!
Bisa Mengisi Waktu Liburan, Playground Berbasis Sains Interaktif Hadir di Indonesia!
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Cirana Merisa |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR