Bobo.id – Apakah kamu suka membaca rubrik flora dan fauna di bobo.id?
Perhatikan, deh. Semua flora dan fauna memiliki nama ilmiah.
Siapakah yang membuatnya? Mengapa harus ada nama ilmiahnya?
Beda Daerah, Beda Nama
Di dunia ini, ada banyak sekali flora dan fauna.
Masing-masing daerah bahkan memiliki nama yang berbeda. Beda daerah, beda pula namanya.
Untungnya ada nama ilmiah yang disepakati di seluruh dunia untuk setiap spesies.
Nama ilmiah diberikan sehingga nama yang sama dikenali di mana-mana.
Itu membuat kita dapat memahami flora dan fauna tersebut dengan lebih mudah.
BACA JUGA: Nama Hewan Ini Diambil dari Tokoh Star Wars
Carolus Linnaeus dan Bahasa Latin
Penyeragaman nama ilmiah ini dipelopori oleh Carolus Linnaeus, seorang ahli botani dan penjelajah.
Pria berkebangsaan Swedia inilah yang pertama kali menciptakan sistem penyeragaman nama flora dan fauna.
Saat menyusun nama ilmiah, awalnya yang digunakan adalah bahasa Latin.
Carolus Linnaeus bahkan mengubah namanya sendiri menjadi berbahasa Latin, Carl von Linne menjadi Carolus Linnaeus.
BACA JUGA: Rumah Merah Falu, Rumah Tradisional Swedia
Binomial Nomenklatur
Nama ilmiah terdiri dari dua kata. Nama pertama yang diawali dengan huruf kapital adalah nama genus.
Nama pertama ini menggambarkan kelompok dari makhluk hidup yang berkerabat.
Nama kedua, yang penulisannya diawali dengan huruf kecil adalah nama spesifik, yaitu nama yang berlaku hanya untuk spesies tersebut.
Penulisan nama ilmiah ini menggunakan huruf miring (italic)
BACA JUGA: Spesies Gajah Baru Ditemukan, Sekarang Ada 3 Spesies Gajah di Dunia
Nama Ilmiah Tidak Selalu Bahasa Latin
Nama ilmiah yang digunakan sekarang ini tidak selalu berasal dari bahasa Latin.
Ada juga yang berasal dari nama orang atau tempat spesies itu hidup.
Misalnya serangga bernama Trigonopterus chewbacca terinspirasi dari tokoh dalam film Star Wars.
Nama Pongo tapanuliensis diberikan kepada orang utan yang berasal dari Tapanuli di Sumatra Utara.
Ular Lycodon sidiki terinspirasi dari nama peneliti LIPI bernama Irvan Sidik.
Nama ilmiah apa yang paling kamu ingat?
Lihat juga video ini, yuk!
Penulis | : | Sylvana Toemon |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR