Bobo.id – Kemarin malam, Senin (2/7/2018), Gunung Agung di Bali meletus.
Mungkin sebagian teman-teman sempat melihat video Gunung Agung meletus yang beredar di berbagai media sosial.
Kita bisa melihat adanya letusan yang disertai lontaran lava pijar dan menyebabkan kebakaran di sekitar gunung.
Kenapa bisa terjadi seperti ini?
BACA JUGA : Mengawasi Erupsi Gunung Agung Melalui Live Streaming Youtube
Temperatur Lava di Permukaan
Ternyata ada sejumlah penyebabnya.
Menurut Kasubid Mitigasi Bencana Geologi Indonesia Timur dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) yang bernama Devy Kamil Syahbana, salah satu penyebabnya adalah temperatur lava di permukaan.
Inilah yang memicu adanya letusan yang bertipe strombolian.
Kalau temperaturnya terus mengalami penurunan, maka lava akan mengeras.
BACA JUGA : Setelah 54 Tahun Lamanya, Gunung Agung Kembali Aktif
Letusan Diserta Lontaran Lava Pijar
Lalu, kemudian apabila ada magma baru tapi tidak menembus lapisan lava di permukaan, maka magma itu ikut menumpuk di bawah lava permukaan.
Temperatur yang semakin menurun, akan terus menerus membuat magma ikut mengeras.
Namun, kalau ada magma baru dengan energi yang lebih besar dan bisa menembus lapisan atas, maka bisa menyebabkan lontaran atau letusan.
Nah, inilah disebut dengan letusan strombolian, letusan yang disertai lontaran lava pijar dan terjadi akibat adanya tekanan dengan energi yang lebih besar dari arah bawah.
Lihat video ini juga, yuk!
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Yomi Hanna |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR