Bobo.id – Teman-teman, coba letakkan telapak tangan kamu beberapa inci di depan mulut.
Kemudian tiuplah udara dari mulut dua kali. Satu dengan suara ‘huuh’ dan satu lagi dengan ‘haah’.
Apa yang teman-teman rasakan pada telapak tangan itu?
Terjadi perbedaan suhunya, kan? Yang ‘huuh’ lebih terasa dingin, dan ‘haah’ terasa lebih hangat.
Kenapa bisa seperti itu, ya?
BACA JUGA : Ternyata, Kecepatan Udara Ketika Bersin Bisa Mencapai 166 km/jam, lo!
Dengan ‘Huuh’, Kita Meniup Udara dengan Cepat
Menurut penjelasan Shreya Thacker seorang terapis pernapasan mengatakan bahwa saat kita meniup udara melalui bibir yang mengerucut, seperti sedang meniup peluit, kita seperti menciptakan jet udara yang bergerak cepat.
Saat udara yang bergerak cepat (napas kita) dilepaskan ke udara yang relatif diam (udara di sekitar kita), ini menghasilkan sebuah turbulensi.
O iya, turbulensi adalah keadaan yang mengalami gangguan karena adanya perubahan yang tidak dapat diprediksi atau dikendalikan (tiba-tiba kita meniup udara).
BACA JUGA : Tips Cegah Mabuk Darat, Laut, dan Udara Saat Perjalanan Pulang Mudik
Efek dari turbulensi ini adalah kita sedang menyeret udara diam di sekitarnya untuk meninggalkan mulut bersama dengan udara yang kita keluarkan dari mulut.
Nah, yang perlu teman-teman ketahui, udara di sekitar tubuh kita itu selalu lebih dingin daripada napas yang kita keluarkan dari paru-paru.
Nah, karena kita meniup ‘huuh’ dengan mengerucutkan bibir seperti sedang meniup peluit, maka mulut kita lebih banyak dan cepat menyeret udara dingin di sekitar kita.
Itulah kenapa kalau kita meniupkan ‘huuh’ ke telapak tangan kita, akan terasa dingin.
Dengan ‘Haah’, Kita Meniup Udara dengan Lebih Lambat
Sebaliknya yang terjadi kalau kita meniupkan ‘haah’ dengan keadaan mulut yang lebih lebar.
Kecepatan udara yang keluar akan lebih lambat, sehingga tidak menciptakan turbulensi yang sama seperti kita meniupkan ‘huuh’.
Sehingga, mulut kita pun hanya sedikit menyeret udara dingin yang ada di sekitar dan lebih banyak mengeluarkan udara hangat yang berasal dari pernapasan kita.
Nah, inilah kenapa kalau kita meniup ‘haah’ dengan mulut yang lebih lebar akan terasa lebih hangat.
Sekarang sudah tahu, kan, teman-teman?
BACA JUGA : Anak Tekak, Benda Kecil yang Bertugas Mengatur Lalu Lintas Udara dan Makanan di Tenggorokan
Lihat video ini juga, yuk!
Penulis | : | Yomi Hanna |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR