Bobo.id – Jika mendengar kata singa, pikiran kita pasti akan langsung membayangkan kucing berukuran besar dengan surai yang lebat.
Namun, apa yang ada di pikiran teman-teman jika mendengar kata singa gunung? Mungkin teman-teman akan sedikit heran.
Soalnya, bentuk fisik singa gunung berbeda jauh dengan singa yang selama ini kita lihat. Kalau diperhatikan, singa gunung jauh lebih lucu.
BACA JUGA:Bukan Singa Jantan yang Memburu Mangsa, Melainkan Singa Betina
Sama Namanya, Beda Genusnya
Meski namanya sama-sama singa, kedua hewan ini memiliki genus yang berbeda. Singa berasal dari genus panthera, sedangkan singa gunung berasal dari genus puma.
Singa gunung punya beberapa nama lain, mulai dari catamount, macan kumbang, harimau merah harimau rusa, dan puma.
Satu di Amerika, Satu di Afrika
Singa hidup di benua Afrika, sedangkan singa gunung hidup di benua Amerika, terutama Amerika Utara dan Amerika Selatan.
Singa biasanya berburu dan langsung memakan buruannya. Kalau singa gunung suka menyimpan buruannya di sarang, setelah itu baru mereka memakannya.
BACA JUGA:Singa Laut Bisa Berenang Sejauh 274 Meter di Bawah Permukaan Air, lo!
Penciumannya Jelek, Tapi Penglihatannya Bagus
Berbeda dengan kucing lainnya, penciuman singa gunung terbilang kurang bagus jika dibandingkan kucing lainnya.
Karena itu, mereka lebih mengandalkan penglihatan dan pendengarannya saat berburu makanan di pagi dan sore hari.
Melompat dan Menerkam
Singa gunung punya cara berburu yang unik. Mereka biasanya mengintai mangsanya terlebih dahulu, setelah itu mereka akan melompat dan menerkam mangsanya.
O iya, singa gunung bisa melompat sejauh 12 – 13 meter. Mereka bisa melompat sejauh itu karena memiliki kaki belakang yang kuat.
BACA JUGA:Unik! Kafe di Singapura Ini Mematok Harga Berdasarkan Waktu Kunjungan
Dari Biru, Jadi Kuning
Induk singa gunung biasanya melahirkan empat ekor bayi. Bayi singa punya bintik-bintik dan mata berwarna biru.
Namun, bintik-bintik itu akan hilang di usia 9 bulan. Di usia 16 bulan, warna matanya akan berubah menjadi kuning. Unik, ya!
Lihat video ini juga, yuk!
Penulis | : | willa widiana |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR