Bobo.id – Petir adalah salah satu peristiwa alam yang cukup menyeramkan, karena bisa menghancurkan atau membakar benda yang ada di atas tanah.
Bagaimana Petir Terbentuk?
Petir terbentuk oleh potongan es yang saling bertabrakan di dalam awan. Tabrakan antara potongan es itu menciptakan muatan positif (proton) dan muatan negatif (elektron).
Muatan positif biasanya berkumpul di bagian atas awan, sedangkan muatan negatif berkumpul di bagian bawah awan. O iya, muatan positif juga ada di permukaan Bumi.
Saat muatan negatif di awan dan muatan positif di permukaan Bumi berada dalam jarak yang dekat, kedua muatan itu akan tarik menarik. Proses tarik menarik inilah yang membentuk petir.
BACA JUGA:Petir Selalu Terjadi Setiap Detik di Wilayah Ini, Berani Berkunjung?
Menyambar Benda Apa Saja
Muatan positif yang ada di permukaan Bumi biasanya ada di pohon, gunung, bangunan tinggi, dan tubuh manusia.
Karena itu, ada ribuan orang yang tersambar petir setiap tahunnya. Hal itu terdengar mengerikan, namun kita bisa melakukan beberapa hal supaya tidak tersambar petir.
Misalnya, segera masuk ke dalam rumah jika ada petir. Usahakan untuk menjauhi air, pohon, dan bangunan beratap logam.
BACA JUGA:Benarkah Menggunakan Ponsel Saat Hujan Bisa Tersambar Petir?
Suhunya Sangat Panas
Petir adalah listrik. Suhu rata-rata sebuah petir bisa mencapai 20.000 derajat Celcius.
Dengan suhu sepanas itu, petir bisa menghancurkan dan membakar benda yang disambarnya.
Petir biasanya dihasilkan oleh awan cumulonimbus yang tinggi dan padat.
BACA JUGA:Cergam Bona: Hampir Tersambar Petir
Menghitung Jarak Petir
Petir biasanya berupa kilatan cahaya yang cukup terang dan disertai dengan suara gemuruh beberapa detik setelahnya.
Ternyata, kita bisa menggunakan dua hal itu untuk mengetahui di mana petir itu terjadi. Caranya mudah, kok.
Saat melihat kilatan petir, kita bisa menghitung sesuai dengan kecepatan jarum jam. Setelah mendengar suara gemuruh, berhentilah untuk menghitung.
BACA JUGA:Apa yang Terjadi Saat Tubuh Tersambar Petir?
Setelah itu, angka terakhir yang kita sebutkan bisa dibagi dengan lima. Hasil dari pembagian itu adalah jarak tempat terjadinya petir dalam hitungan mil.
Contoh mudahnya begini. Kita melihat kilatan petir, setelah itu kita menghitung. Saat di hitungan kelima, kita mendengar gemuruh.
Gemuruh terdengar di hitungan kelima, jadi menghitungnya begini 5:5=1. Angka satu itu menunjukkan jarak terjadinya petir dalam hitungan mil. 1 mil sama dengan 1,6 kilometer.
Lihat video ini juga, yuk!
Cara Bersikap terhadap Barang yang Dipakai, Materi Kelas 4 SD Kurikulum Merdeka
Penulis | : | willa widiana |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR