Bobo.id – Pernahkah teman-teman mengalami luka gores hingga berdarah karena sebuah kertas tipis?
Jika pernah, teman-teman mungkin bertanya, kenapa kertas bisa melukai jari kitadan kenapa lukanya terasa perih? Padahal, kertas bukan benda tajam.
Baca Juga : Kenapa Luka Mengering Terasa Gatal? Ternyata Inilah Penyebabnya
Tipis dan Bergerigi
Sekilas, ujung kertas memang terlihat lembut. Namun, jika dilihat menggunakan mikroskop, ujung kertas itu bergerigi, mirip seperti gergaji.
Ujung kertas yang tipis dan bergerigi itu bisa menggores kulit kita dan membuatnya robek hingga berdarah.
Ujung kertas yang bergerigi biasanya melukai bagian tubuh yang berkulit tipis, seperti jari, lidah, dan bibir.
Baca Juga : Temanmu Jatuh dan Luka Kecil? Yuk, Bantu dengan Lakukan 3 Cara Ini!
Berdarah dan Terasa Perih
Luka yang ditimbulkan oleh goresan kertas memang tidak besar, namun lukanya akan terasa perih. Kenapa?
Karena kertas mengandung bahan kimia. Saat menggores kulit, bahan kimianya tertinggal dan membuat luka iritasi.
Baca Juga : Tips Mencegah dan Mengobati Luka Lecet Akibat Memakai Sepatu Baru
Tidak Berdarah dan Terasa Perih
Goresan kertas tidak selalu membuat kulit berdarah. Namun, goresan kertas pasti membuat kulit terbuka.
Saat kulit terbuka, neuron yang ada di dalamnya tidak terlindungi. Saat kita menggerakan tangan, neuron akan terganggu.
Neuron yang terganggu ini akan memberitahu otak, bahwa di tubuh kita ada luka. Kita pun akan merasa perih di bagian yang tergores, meski tidak ada darah yang keluar.
Baca Juga : Sedih, Gajah di Kamboja Sering Terluka Karena Jebakan Buatan Manusia
Lakukan Hal-hal Ini
Jika teman-teman tergores kertas, segera cuci luka gores dengan air dan sabun antiseptik supaya bahan kimia dari kertas tidak mengiritasi luka.
Setelah itu, keringkan dengan hati-hati dan tutup dengan plester atau kain kasa supaya kebersihannya terjaga.
Nah, sekarang teman-teman sudah tahu, kan, kenapa kertas bisa melukai jari kita? Supaya kita tidak tergores kertas lagi, lebih hati-hati dalam memegang kertas, ya!
Lihat video ini juga, yuk!
Penulis | : | willa widiana |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR