Bobo.id - Seperti lampu neon yang berbaris di pinggir jalan, cacing ini menerangi yang gelap di sekitarnya.
Ia lah Railroad Worm!
Railroad Worm ini sebenarnya adalah larva kumbang, teman-teman.
Di sepanjang tubuhnya, Railroad Worm memiliki "lampu" menyala yang berwarna kuning kehijauan.
Nama "Railroad Worm" sendiri didapatkannya karena ketika sedang bercaya, ia tampak seperti kereta api yang sedang berjalan di rel.
Namun tidak semua cacing jenis ini bersinar, lo.
Baca Juga : 3 Hewan Ini Amat Cerdas, Namun Ada yang Bisa Berbuat Curang!
Ternyata, yang memiliki kemampuan ini untuk melakukan ini hanya Railroad Worm berjenis kelamin betina.
Oya, cacing ini tidak bersinar sepanjang hari, kok.
Cacing Railroad Worm bisa mengendalikan kapan ia ingin mengeluarkan cahaya ini.
Cacing ini mengeluarkan pertunjukan cahaya nya untuk mengindari pemangsa.
Baca Juga : Di Antara 7 Hewan Ini, Ada yang Waktu Tidurnya Cuma 30 Menit Sehari
Pemangsa akan mengira bahwa cacing ini merupakan hewan yang beracun.
Wah, terlihat sangat terang ya jika cacing ini bersinar dalam gelap?
Apakah binatang ini satu-satunya yang bisa bersinar?
Tidak juga, ada makhluk hidup lain yang bisa menghasilkan reaksi kimia yang membuat bagian tubuhnya mengeluarkan cahaya.
Makluk hidup dalam kelompok ini disebut dengan bioluminescence.
Baca Juga : Tasmanian Tiger dan Hewan-Hewan Unik ini Punah Karena Ulah Manusia
Seperti kebanyakan makhluk hidup bioluminescence, cahaya yang dihasilkan oleh Railroad Worm ini dihasilkan dari reaksi antara molekul luciferin dan enzim luciferase.
Molekul luciferin inilah yang memungkinkan mereka mengeluarkan cahaya, teman-teman.
Beberapa spesies di Brazil juga memiliki lampu merah di kepalanya.
Meski beberapa serangga tidak bisa melihat warna merah, tapi cacing ini bisa, lo.
Cahaya merah ini berguna untuk membantunya melihat keberadaan mangsanya.
Hihi.. Pintar, ya, cacing ini!
Baca Juga : Lynx dan Puffin, 2 Hewan Unik Benua Eropa
Ikuti cerita Mombi, yuk.
Menuju Dua Dekade, National Geographic Indonesia Gelar Pameran Foto Sudut Pandang Baru Peluang Bumi
Source | : | National Geographic |
Penulis | : | Avisena Ashari |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR