Bobo.id - Hampir 40% burung melakukan perjalanan migrasi secara teratur bersama kelompoknya.
Migrasi ini dilakukan saat tempat tinggalnya menjadi lebih dingin dan sumber makanan terus berkurang.
Burung akan bermigrasi dari belahan Bumi utara menuju bagian selatan yang lebih hangat melalui dua jalur.
Migrasi burung ini akan berlangsung cukup lama, yaitu antara 50 sampai 70 hari dan menempuh jarak 15.000 kilometer.
Baca Juga : Tak Disangka, Ternyata Begini Jadinya Jika Tidak Ada Serangga di Bumi
Pada siang hari, burung akan melakukan perjalanan dan beristirahat pada malam hari.
Meskipun menempuh perjalanan jauh setiap tahunnya, tapi hebatnya burung yang bermigrasi tidak pernah tersesat menuju tempat migrasi atau pulang ke rumahnya, lo.
Bagaimana, ya, cara burung bisa bermigrasi setiap tahun tanpa tersesat meskipun tanpa menggunakan peta?
Burung mempunyai beberapa alat yang dapat digunakan untuk menavgasi atau mengarahkan kelompoknya untuk sampai di tempat tujuannya setiap tahun.
Pada siang hari, burung menggunakan sinar matahari dan pada malam hari burung menggunakan matahari terbenam untuk memandu mereka.
Sedangkan pada burung nokturnal, mereka menggunakan bintang sebagai pemandu mereka, nih.
Selain menggunakan matahari dan bintang, burung juga menggunakan medan magnet bumi.
Beberapa jenis burung tertentu memiliki sejumlah kecill mineral magnet di paruhnya, yang bekerja seperti kompas penunjuk arah.
Baca Juga : Ingin Meneliti Fosil Hewan Purba? Jadi Ahli Paleontologi, yuk!
Magnet ini dapat menyesuaikan diri dengan medan magnet Bumi untuk membantu mereka menghukur arah kutub magnet bumi.
Lalu, mengapa burung yang melakukan migrasi tidak hilang?
Burung ternyata menggunakan landmark atau sebuah tempat yang mudah diingat untuk membantu mengarahkan mereka menuju tempat tujuannya.
Landmark yang digunakan burung biasanya dapat berupa puncak gunung, lembah, sungai, dan jalan.
Source | : | Mocomi.com |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR