Ternyata, di bawah pohon ada hewan berbulu abu-abu. Hewan itu mengendap memanjat dahan pohon dan mendekati bola merah.
“Meooong....” kata si bulu abu abu.
Ooo, ternyata dia si Buba kucing.
Baca Juga : Dongeng Ikan Sole yang Iri Hati
“Meoooong…” teriak Buba lagi. Ia mengusap punggung si bola merah. Makin lama, ia mengusap dengan kencang sehingga bola merah terjatuh dari dahan pohon itu. Kini si bola merah memantul mantul di tanah di sepanjang taman, lalu menggelinding dan memantul lagi ke jalan.
Ia terus memantul menuruni tangga dan memantul mantul di sepanjang trotoar sampai ia kehabisan hapas dan berharap bisa berhenti.
Pada saat tubuhnya sudah hampir berhenti, tiba-tiba ia berpapasan dengan anak anak yang keluar dari sekolah. Mereka melihat si bola merah.
“Lihat!” teriak mereka. “Itu bola merah yang indah! Ayo, tangkap!” Mereka lari mengejar bola itu di sepanjang jalan yang menurun ke lembah dan tiba di sebuah persawahan.
Kini bola itu berhenti memantul karena tanahnya sangat kasar. Kini ia menggelinding dan menggelinding menuruni tanah lereng, menyeberangi sawah. Dan… BYUR!
Bola merah masuk ke sebuah kolam yang dipenuli tanaman lili air.
Baca Juga : Renato dan Piano Ajaib
“Yaaa.. bolanya masuk kolam! Kita tidak bisa main bola lagi,” seru anak anak itu kecewa. Namun yang lain menghibur,
Bisa Mengisi Waktu Liburan, Playground Berbasis Sains Interaktif Hadir di Indonesia!
Source | : | Majalah Bobo |
Penulis | : | Iveta Rahmalia |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR