Dahulu kala ada pohon kacang yang tak terawat dan tumbuh berantakan di taman. Pohon itu hampir mati karena kekurangan air di bulan Juli yang sangat kering.
Di sebuah rumah di dekat taman itu, tinggallah Mimo si tikus putih yang menghabiskan harinya di kurungan.
Baca Juga : Geri Jerapah dan Mici Tikus
Suatu hari, Mimo memutuskan untuk lari dari kurungan. Ia lalu mengungsi, tinggal di bawah daun-daun pohon kacang yang menjuntai. Di siang hari, Mimo melihat betapa keringnya tanaman itu dan ia menyiraminya.
Pohon kacang itu mulai hidup. Pada malamnya Mimo menyirami lagi sebelum pergi tidur. Itu menjadi kebiasaannya setiap hari.
Tikus itu tidak tahu kalau dia membawa kehidupan untuk pohon kacang itu. Ia membuat tanaman itu tumbuh subur dan terus tumbuh ke langit.
Suatu hari, Mimo berpikir tentang apa yang bisa dilihatnya dari puncar tanaman kacang itu. Jadi dia memutuskan untuk memanjat pohon yang tinggi kurus itu.
Baca Juga : Unik, Ular Ini Lebih Gemar Makan Siput daripada Kadal dan Tikus
Momo pun mulai memancat dan memanjat. Beberapa saat kemudian ia merasa lelah. Tanaman kacang itu tampaknya tak ada habisnya, tak ada ujungnya. Ia mulai merasa ngeri saat melihat ke bawah.
Pohon itu terus tumbuh dan akhirnya membawa Mimo tiba ke planet yang ditinggali oleh tikus biru.
Mimo seketika diangkat jadi ratu putih oleh para tikus biru.
Pohon Kacang itu perlahan berubah menjadi warna biru tipis. Lalu tumbuh subur menjadi pohon kacang biru yang rindang dan besar di planet biru itu. Mimo pun hidup bahagia di dunia barunya.
Baca Juga : Dongeng Kucing Hitam dan Tikus Tua
(Cerita: Dokumentasi Majalah Bobo)
Source | : | Majalah Bobo |
Penulis | : | Iveta Rahmalia |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR