Bobo.id - Sehari-hari, banyak orang menggunakan smartphone.
Untuk berkomunikasi, memanfaatkan aplikasi atau mungkin kamu juga membaca artikel ini lewat smartphone?
Sejak kemunculannya, smartphone memang punya banyak penggemar.
Ini karena fitur-fitur smartphone mudah digunakan dan bisa membantu kegiatan sehari-hari.
Namun, tahukah teman-teman, bahan apa yang digunakan untuk membuat smartphone?
Jika smartphone terbaru yang digunakan orang-orang di seluruh dunia kita buka isinya satu persatu, ada banyak zat kimia di dalamnya, teman-teman.
Ada puluhan ribu kilogram emas, ratusan ribu kilogram perak, dan 40 juta kilogram tembaga.
Wah, banyak sekali, ya? Belum lagi masih ada senyawa-senyawa kimia lainnya yang ada di dalam smartphone kita.
Kita cari tahu, yuk!
Baca Juga : Inilah 5 Kota dengan Teknologi Tercanggih
Secara umum, ada dua kelompok "bahan", nih, yang disebut dengan rare earth dan precious metal.
Rare earth adalah kelompok 17 unsur logam yang tidak terlalu langka, dan biasanya ditemukan di kerak bumi.
Unsur-unsur ini punya sifat magnet yang besar, fosfor dan konduktif (bisa menyalurkan listrik), yang penting bagi teknologi masa kini.
Dari 17 logam ini, ada 16 yang termasuk ke dalam pembuatan smartphone dan alat elektronik lainnya.
Logam-logam inilah yang membuat tampilan layar dan warna, kemampuan menghantarkan listrik, dan getaran di smartphone kita.
Namun ternyata ada dampaknya bagi Bumi kita, lo.
Baca Juga : 5 Cara Agar Baterai Handphone Cepat Terisi Penuh Tanpa Harus Dimatikan
Jenis logam ini biasanya ditemukan di daerah dengan konsentrasi rendah, sehingga sulit untuk menggalinya.
Kadang, dibutuhkan metode penambangan terbuka yang dilakukan di area tanah yang luas.
Metode ini bisa merusak habitat alam yang luas, menyebabkan polusi udara dan polusi air, sampai mencemari lingkungan tempat tinggal manusia.
Sekarang kita lihat kelompok bahan yang kedua, ya.
Ada 13 unsur yang termasuk ke dalam bahan pembuatan smartphone, contohnya ada tembaga, perak dan emas, teman-teman.
Pada prosesnya, pencarian logam ini juga dilakukan dengan menggali di lahan yang luas.
Baca Juga : Apa Arti mAh dalam Baterai Handphone? Cari Tahu di Sini
Wah, berarti, semakin banyak smartphone dibuat, semakin banyak logam yang diambil dari alam, ya?
Nah, logam-logam di bumi kita suatu saat juga bisa habis, lo, teman-teman.
Lalu, bagaimana dengan smartphone yang tidak terpakai?
Jika memungkinkan, jangan dibuang, ya, karena akan membuat limbah racun di tempat pembuangan sampah.
Kalau kamu masih menyimpan smartphone yang rusak dan masih bisa diperbaiki, kamu bisa menyumbangkannya.
Atau memberikannya pada pengelola sampah elektronik, teman-teman.
Nah, baik-baik menggunakan barang elektronik kita, ya, agar tidak menjadi sampah elektronik, teman-teman.
Baca Juga : Tidak Bisa Lepas dari Handphone? Lakukan 5 Tips Ini untuk Mengatasinya
Lihat video ini juga, yuk!
Menuju Dua Dekade, National Geographic Indonesia Gelar Pameran Foto Sudut Pandang Baru Peluang Bumi
Source | : | ted-ed |
Penulis | : | Avisena Ashari |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR