Padahal sesuai perjanjian, orang yang akan memimpin Zanzibur harus mendapatkan persetujuan dari pihak Inggris.
Inggris yang saat itu sedang menjajah Zanzibar tidak senang dengan kepemimpinan Khalid, nih, karena Khalid tidak seperti Hamad yang mendukung Inggris.
Diploma utama Inggris, Basil Cave, memerintahkah Khalid untuk turun dari posisinya, tapi Khalid menolak dan justru mengumpulkan pasukannya di sekitar istana.
Baca Juga : Wow! Ada Peninggalan 300 Koin Emas Zaman Romawi di Bioskop Italia
Pada 25 Agustus, sudah ada 3.000 pasukan yang diturunkan untuk mengamankan istananya dan dilengkapi dengan beberapa senjata dan perahu kecil di pelabuhan terdekat.
Tidak mau kalah dari Khalid, pihak Inggris juga sudah menyiapkan kapal perang, nih, yaitu HMS Philomel dan HMS Rush di pelabuhan.
Selain menyiapkan kapal, Cave juga memberikan peringatan atau ultimatum ke Khalid untuk segera meninggalkan istana.
Sementara itu, Cave diijinkan oleh komandan Inggris saat itu untuk melakukan tindakan apapun yang dianggap perlu dan didukung oleh pemerintah.
Source | : | National Geographic Indonesia |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR