Bobo.id - Kelinci yang hidup di alam liar akan menjadi mangsa untuk beberapa predator, nih.
Salah satu yang jadi mangsa predator lainnya adalah musang.
Karena sering menjadi hewan buruan para predator, insting kelinci menjadi terasah terhadap ancaman predator.
Para ilmuwan menemukan bahwa perilaku dan adaptasi kelinci saat ini sudah berevolusi terhadap lingkungan.
Hal ini menyebabkan mereka memiliki peluang yang lebih besar untuk menghindari serangan predator yang akan memangsanya.
Baca Juga : Mengapa Anjing Siberian Husky Bisa Punya Mata Biru?
Sebuah jurnal berjudul Acta Ethologica membuktikan bahwa kelinci modern sudah memiliki kemampuan tersebut.
Kelinci modern ternyata mampu menghindari mangsanya hanya dari mencium bau kelinci lain.
Bau kelinci lain itu tercium dari kotoran hewan yang memangsa kelinci tersebut.
Kemampuan ini dimanfaatkan oleh kelinci untuk menghindari daerah di mana mungkin bisa bertemu dengan predator yang memakan kelinci.
Selain itu, kemampuan ini juga membuat risiko kelinci dimangsa saat sedang mencari makan juga lebih rendah.
Guerrero-Casado, peneliti dari Departemen Zoologi di Universitas Cordoba, Spanyol bersama dengan timnya melakukan sebuah percobaan untuk membuktikan hal ini.
Salah satu wilayah disemprotkan dengan air yang tidak memiliki bau atau berbau netral.
Sedangkan daerah lainnya disemprotkan dengan cairan yang berasal dari ekstrak musang yang memangsa kelinci.
Terakhir, daerah ketiga disemprot dari ekstrak hewan yang memakan daging sapi.
Peneliti kemudian menghitung jumlah kotoran kelinci yang ada di masing-masing area.
Hal ini untuk menentukan seberapa sering kelinci mencari makan di area tersebut.
Hasilnya, kotoran kelinci yang ada di area yang sudah disemprot dengan ekstrak kotoran musang pemakan kelinci jumlahnya lebih sedikit dibandingkan dengan area yang disemprot air.
Baca Juga : Wah! 5 Hewan Nasional di Negara Ini Ternyata Hanya Mitos, Lo!
Enam hari berikutnya setelah penyemprotan ekstrak tadi, kotoran kelinci yang ada di wilayah kotoran musang yang memangsa kelinci lebih sedikit dibandingkan yang mengonsumsi daging sapi.
Sedangkan pada hari kesembilan, tidak ada perbedaan di kedua area tadi, nih.
Penelitian ini berhasil membuktikan nih, teman-teman.
Dalam jangka waktu yang pendek, kelinci dapat mendeteksi bau kelinci lain di kotoran predator yang memangsanya.
Kemampuan ini dapat membantu kelinci untuk menghindari daerah di mana pemangsa kelinci berkeliaran.
Selain kelinci, penelitian juga pernah dilakukan kepada kanguru dan kambing.
Kangguru dan kambing juga menghidari area di mana ada kotoran harimau yang memangsa spesies mereka.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR