Bobo.id - Di bagian utara Eropa, terdapat sebuah negara yang bernama Republik Estonia.
Di negara ini, ada sebuah pulau yang kecil, teman-teman. Namanya pulau Kihnu.
Kalau kamu bersepeda dari ujung pulau ini ke ujung lainnya, hanya butuh waktu setengah jam saja, lo.
Kok bisa? Ini karena panjang pulau Kihnu hanya 7 kilometer.
Sedangkan lebarnya hanya 3,3 kilometer.
Yap, luas pulau Kihnu hanya 16,4 kilometer kubik, teman-teman.
Pulau ini memiliki empat desa. Ada sekitar 700 orang yang tinggal di empat desa, di pulau ini.
Pulau ini 12 kali lebih banyak dikunjungi oleh wisatawan daripada tempat wisata lain di dunia.
Padahal, pulau ini tidak memiliki hotel, lo.
Baca Juga : Ini Dia Cerita di Balik Nama Bulan Purnama dari Berbagai Suku Budaya!
Memangnya ada apa di sana?
Rupanya orang-orang ingin mengetahui budaya yang masih dilestarikan oleh penduduk di sana.
Orang-orang di Pulau Kihnu terkenal memakai pakaian yang berwarna-warni.
Bahkan, pakaian mereka dipenuhi corak menarik.
Perempuan di sana juga banyak yang masih mengenakan tudung kepala yang khas.
Konon, Pulau Kihnu merupakan tempat terakhir di Eropa dengan masyarakat matriarkal.
Matriarkal atau matriarkat adalah sistem pengelompokan sosial.
Seorang ibu yang menjadi kepala sebuah keluarga bagi masyarakat matriarkal.
Baca Juga : Kisah Sedih di Balik Tradisi Menato Wajah dan Melubangi Hidung Suku Apatani
Perempuan di Pulau Kihnu punya peran penting dalam tradisi, budaya dan kehidupan manusia.
Rupanya tradisi ini berawal dari sejarah, lo.
Dulu, para laki-laki di Pulau Kihnu meninggalkan pulau selama berminggu-minggu. Bahkan sampai berbulan-bulan.
Mereka pergi untuk berburu ikan, teman-teman.
Kemudian, laki-laki Pulau Kihnu juga menjadi awak kapal untuk pelayaran internasional.
Sehingga, perempuan di pulau Kihnu merupakan sosok yang bertanggung jawab pada pertanian, pemerintahan dan menjaga tradisi.
Baca Juga : Jalan-Jalan ke Singapura? Waktunya Mencicipi Kuliner Antarbudaya!
Selama berabad-abad, Estonia telah dijajah oleh bangsa Viking, Jerman, Swedia, Polandia dan Rusia.
Sehingga di Estonia budaya yang ada di sana juga mengalami akulturasi, teman-teman.
Nah, di pulau Kihnu yang ada di luar wilayah pulau utama, budayaya masih asli.
Mulai dari dialeknya, lagu, tarian sampai teknik merajut.
Di zaman yang semakin modern, wisatawan menjadi sumber perekonomian di pulau ini.
Tahun 2008, UNESCO juga mengakui warisan budaya pulau Kihnu.
Sehingga semakin banyak turis dari luar negeri yang mengunjungi pulau ini.
Keren ya, bisa menjaga tradisi dan budaya yang sudah ribuan tahun lamanya.
Baca Juga : Ingat Film Coco? Berikut 7 Budaya Asli Meksiko di Dalamnya
Yuk, lihat video ini juga!
Source | : | National Geographic |
Penulis | : | Avisena Ashari |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR