Pada awalnya Ueyama tidak percaya bunga tersebut bisa mnegusir serangga karena terlihat seperti bunga biasa.
Namun ternyata bagian kepala bunga yang berwarna kuning tersebut bisa digunakan untuk mengusir nyamuk dan serangga, nih.
Setelah kering dan digiling menjadi bubuk, Ueyama kemudian mencampur bubuk kepala bunga dengan berbagai bahan yang biasa digunakan untuk membuat dupa.
Obat nyamuk bakar buatan Ueyama ini bekerja dengan cukup baik, tapi dianggap terbakar terlalu cepat, yaitu hanya selama 40 menit.
Karena hal inilah, istri Ueyama menyarankan untuk membuat obat nyamuk bakarnya berbentuk spiral atau melingkar.
Baca Juga : Populer di Berbagai Negara, Ini Cerita Perjalanan Makanan Italia
Pada tahun 1957, produksi obat nyamuk bakar sudah menjadi modern dan menggunakan beberapa bahan aktif seperti pyrethrin.
Pyrethrin adalah bahan yang umum ditemukan dalam cairan insektisida, dan dalam jumlah kecil dapat mengusir serangga, sedangkan dalam dosis tinggi dapat menyerang sistem saraf yang membunuh serangga.
Seiring berjalannya waktu, saat ini sudah banya jenis obat nyamuk, seperti yang dinyalakan menggunakan listrik atauobat nyamuk semprot.
Obat nyamuk bakar kebanyakan masih digunakan oleh orang-orang tua yang merasa bernostalgia dengan obat nyamuk bakar ini.
Selain itu, obat nyamuk yang menggunakan listrik dan obat nyamuk semprot juga deianggap lebih sehat dibandingkan obat nyamuk bakar yang menghasilkan asap, lo.
Manchester City vs Chelsea, Duel Gengsi Manchester Biru dan London Biru Demi Top 4
Source | : | japantimes.co.jp |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR