Dalam simbiosis ini, hifa jamur akan memasok akar tanaman dengan tambahan air, nitrogen, fosfat, dan unsur jejak dari tanah.
Hifa jamur kemudian akan mendapatkan akses menuju gula dan lemak yang dihasilkan dari tanaman sebagai imbalannya.
Hifa jamur adalah struktur yang berbentuk seperti tabung yang terbentuk dari pertumbuhan spora.
Peran hifa adalah menyebarkan enzim dan senyawa lain ke seluruh bagian tubuh jamur.
Baca Juga : Harvest Moon Terlihat, Apa di Indonesia Kita Bisa Melihatnya?
Proses ini nantinya bisa meningkatkan pertumbuhan tanaman dan dapat meningkatkan hasil dari tanaman, meski tanah tersebut rendah nutrisi.
O iya, tanaman yang ditanam di ruang angkasa nantinya tidak hanya menghadapi masalah tentang rendahnya nutrisi tanah saja, lo.
Kondisi gaya gravitasi yang rendah di planet lain juga menjadi salah satu kendala.
Namun hormon tanaman bernama strigolakton yang sebagian besar dibuang oleh tanaman ke tanah sekitarnya bisa menangkal efek negatif dari gaya gravitasi yang rendah.
Tanaman yang mengeluarkan strigolakton dengan tingkat tinggi dan jamur bisa berkembang di tanah bergizi rendah meskipun gaya gravitasinya nol.
Borghi berharap temuannya ini nantinya bisa menjadi jalan bagi keberhasilan penanaman tumbuhan seperti kentang dan tomat di planet lain.
Baca Juga : Wah, Ada Bintang Mirip Kacang di Rasi Bintang Centaurus! Pernah Lihat?
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR