Bobo.id - Pada tahun 2015, ada sebuah film berjudul Martian yang menceritakan perjalanan seorang astronaut ke Mars.
Astronaut yang juga mempunyai latar belakang pendidikan di bidang pertanian ini kemudian bertahan hidup di Mars dalam waktu yang lama dengan cara menanam tumbuhan seperti kentang dan tomat di Mars.
Sebentar lagi, bercocok tanam dan menanam tumbuhan di Mars bukan menjadi hal yang mustahil, lo.
Baca Juga : 6 Planet Ini Dianggap Paling Mirip dengan Bumi oleh NASA, Apa Saja?
Gagasan untuk bisa bercocok tanam di Mars ini sebenarnya sudah lama dipikirkan oleh banyak pihak, seperti oleh NASA maupun pengusaha seperti Jeff Bezos dan Elon Musk.
Namun yang menjadi kendala adalah tanah yang ada di Bulan dan planet tentu berbeda dengan tanah di Bumi.
Tanah di planet lain memiliki nutrisi yang lebih rendah dibandingkan dengan tanah yang ada di Bumi.
Sedangkan kalau mengangkut tanah dan pupuk dari Bumi ke ruang angkasa pastinya akan memakan biaya yang sangat besar.
Akhirnya kelompok peneliti yang dipimpin oleh Lorenzo Borghi dari Universitas Zurich dan Marcel Egli dari Universitas Lucerne mencoba untuk mewujudkan hal ini.
Borghi dan Egli kemudian berkonsentrasi pada proses mikroza, yaitu hubungan simbiosis yang dihasilkan antara jamur dan akar tanaman.
Baca Juga : Nama Galaksi Bima Sakti Rupanya Berawal dari Cerita Pewayangan
Dalam simbiosis ini, hifa jamur akan memasok akar tanaman dengan tambahan air, nitrogen, fosfat, dan unsur jejak dari tanah.
Hifa jamur kemudian akan mendapatkan akses menuju gula dan lemak yang dihasilkan dari tanaman sebagai imbalannya.
Hifa jamur adalah struktur yang berbentuk seperti tabung yang terbentuk dari pertumbuhan spora.
Peran hifa adalah menyebarkan enzim dan senyawa lain ke seluruh bagian tubuh jamur.
Baca Juga : Harvest Moon Terlihat, Apa di Indonesia Kita Bisa Melihatnya?
Proses ini nantinya bisa meningkatkan pertumbuhan tanaman dan dapat meningkatkan hasil dari tanaman, meski tanah tersebut rendah nutrisi.
O iya, tanaman yang ditanam di ruang angkasa nantinya tidak hanya menghadapi masalah tentang rendahnya nutrisi tanah saja, lo.
Kondisi gaya gravitasi yang rendah di planet lain juga menjadi salah satu kendala.
Namun hormon tanaman bernama strigolakton yang sebagian besar dibuang oleh tanaman ke tanah sekitarnya bisa menangkal efek negatif dari gaya gravitasi yang rendah.
Tanaman yang mengeluarkan strigolakton dengan tingkat tinggi dan jamur bisa berkembang di tanah bergizi rendah meskipun gaya gravitasinya nol.
Borghi berharap temuannya ini nantinya bisa menjadi jalan bagi keberhasilan penanaman tumbuhan seperti kentang dan tomat di planet lain.
Baca Juga : Wah, Ada Bintang Mirip Kacang di Rasi Bintang Centaurus! Pernah Lihat?
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR