Bobo.id – Teman-teman mungkin sering melihat tikus menjadi bahan percobaan para peneliti di film.
Di kehidupannya nyata, tikus memang sering dijadikan bahan percobaan. Mengapa, ya, para peneliti tersebut sering menggunakan tikus?
Dilansir dari livescience.com, ternyata mereka tidak sembarangan menggunakan tikus sebagai bahan percobaan penelitian, lo!
Nah, di bawah ini ada lima alasannya.
Yuk, kita simak!
Baca Juga : Apakah Kucing Benar-benar Pandai Menangkap Tikus? Cari Tahu, Yuk!
1. Cepat Berkembang Biak
Tikus adalah hewan yang cepat sekali berkembang biak.
Ini sebabnya mengapa tikus disebut sebagai hewan yang tidak akan terancam punah.
Selain itu, usia tikus memang tidak lama. Hanya sekitar dua sampai tiga tahun.
Baca Juga : Hati-hati, 5 Penyakit Ini Bisa Disebarkan oleh Tikus kepada Kita
2. Mudah Beradaptasi
Alasan kedua adalah karena sifat tikus yang mudah beradaptasi dengan lingkungan baru dan tubuhnya yang kecil.
Jadi peneliti lebih mudah menanganinya.
3. Harganya yang Murah
Harga jual tikus termasuk murah, ini dapat membantu peneliti menghemat biaya penelitian.
Apalagi jika membutuhkan tikus yang banyak dalam percobaannya.
Baca Juga : Tikus Got Suka Memburu Mencit, Beginilah Cara Mencit Menghindarinya
4. Struktur Tubuhnya Mudah Dipahami
Hampir 95 persen laboritorium, menggunakan tikus sebagai bahan percobaannya karena hewan ini memilki struktur tubuh yang mudah dipahami.
Misalnya, perubahan pada struktur anatomi, fisiologi, dan genetikanya. Perubahan tersebut, mudah juga untuk dianalisis dan diteliti.
5. Karakteristiknya Mirip Manusia
Untuk meneliti masalah kesehatan seperti diabetes obesitas, kanker, dan penyakit jantung, para peneliti pun menggunakan tikus dalam percobaannya.
Ini karena tikus memiliki karakter biologis dan tingkah laku yang mirip dengan manusia. Selain itu, struktur gennya pun mirip dengan manusia.
Kemiripan inilah yang membuat hasil percobaan menggunakan tikus menjadi lebih akurat jika ingin disesuaikan dengan manusia.
(Yomi Hanna)
Baca Juga : Apakah Benar Tikus Suka Makan Keju? Yuk, Cari Tahu Jawabannya!
Lihat juga video ini, yuk!
Penulis | : | Iveta Rahmalia |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR