Bobo.id - Apa teman-teman pernah mengetahui tentang sinkhole?
Sinkhole adalah lubang di tanah karena di tempat itu ada air yang berkumpul di bawahnya.
Lubang misterius ini bisa muncul di berbagai tempat, mulai dari persawahan, sampai jalanan beraspal.
Di dunia, ada banyak sinkhole yang sangat besar, lo. Salah satunya yang ada di hutan Guangxi, Tiongkok.
Sinkhole raksasa ini disebut tiangkeng di Tiongkok.
Baca Juga : Melihat Yaodong, Rumah Gua Tempat Tinggal Penduduk Tiongkok
Nah, di sana baru saja dilakukan sebuah ekspedisi ke dalam bagian sinkhole ini, teman-teman.
Rupanya di dalam sinkhole raksasa ini ada sebuah gua yang indah, lo.
Gua ini adalah gua alami yang terbentuk karena adanya reruntuhan dan berhubungan dengan sungai bawah tanah.
Eksepedisi ini disebut-sebut menemukan keajaiban geologi kelas dunia, karena gua yang ada di sinkole ini ukurannya besar sekali.
Yaitu 6,7 juta meter kubik, teman-teman. Luas sekali, kan?
Baca Juga : Stalagmit dan Stalaktit, Batuan di Langit-langit dan Lantai Gua
Proyek ekspedisi ini merupakan kerja sama antara Tiongkok dan Inggris, yang dipimpin oleh ahli geologi Zhang Yuanhai dan Andy Eavis.
Sebelumnya, gua ini sudah ditemukan oleh ekspedisi dari Hongkong. Sehingga dinamai Hong Kong Haiting Hall.
Kali ini, ekspedisi berfokus pada pengukuran luas gua ini.
Baca Juga : 7 Gua di Dunia Ini Panjangnya Mencapai Ratusan Kilometer
Mereka juga menggunakan teknologi pemindai tiga dimensi untuk mengetahui bagaimana tanah runtuh dan sinkhole bisa terjadi.
Sinkhole terbesar di dunia, Xiaozhai Tiankeng, terbentuk di atas gua Difeng yang terbentuk oleh sungai bawah tanah yang kuat.
Menurut peneliti, hal yang sama terjadi pada sinkhole ini.
Oya, gua ini juga tidak terbentuk begitu saja, teman-teman. Menurut tim ekspedisi, biasanya gua seperti ini terbentuk sekitar 2 juta tahun lamanya.
Baca Juga : Mengenal Sinkhole, Lubang Misterius yang Muncul Tiba-Tiba di Sukabumi
Yuk, lihat video ini juga!
Bisa Mengisi Waktu Liburan, Playground Berbasis Sains Interaktif Hadir di Indonesia!
Source | : | kompas,Science Alert |
Penulis | : | Avisena Ashari |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR