Bobo.id - Burung hantu dikenal sebagai hewan nokturnal, yaitu hewan yang tidur di siang hari dan beraktivitas di malam hari.
Burung hantu mampu melakukan pencarian makanan dan beraktivitas di malam hari karena memiliki penglihatan yang bagus karena.
Burung hantu juga mempunyai mata yang terletak di bagian depan, bukan samping.
Tapi baru-baru ini ada sebuah penemuan yang membuktikan kalau dulu burung hantu ternyata berburu pada siang hari, lo.
Baca Juga : Adakah Mamalia yang Bisa Terbang Seperti Burung? Cari Tahu Jawabannya di Sini
Sekitar 48 juta tahun yang lalu, burung hantu beraktivitas seperti mencari makan di siang hari, bukan malam hari seperti sekarang.
Hal ini disimplkan oleh para paleontolog yang menemukan fosil burung hantu yang terawetkan dengan sangat baik.
Para ahli melihat bahwa di tengkorak fosil burung hantu tersebut punya ciri khas yang sama dengan burung elang modern yang berburu pada siang hari.
Elizabeth Freedman, salah seorang peneliti mengatakan bahwa ini merupakan penelitian yang sangat menarik, lo, teman-teman, terutama karena menemukan fosil burung hantu dengan kondisi baik adalah hal yang jarang terjadi.
Peneliti bisa menemukan kalau bagian supraorbital, daerah yang terletak di antara soket mata memiliki tulang yang berlebih, dan membuat burung hantu memiliki topi bisbol berlebih di matanya.
Tulang tersebut memberi burung hantu semacam perlingdungan, sehingga membuat matanya tidak silau karena cahaya.
Tulang seperti ini biasanya tidak dimiliki oleh hewan nokturnal, tapi lebih umum dimiliki oleh burung elang modern.
Jika melihat evolusinya, peneliti masih tidak yakin apakah burung hantu tersebut adalah nenek moyang burung hantu nokturnal.
Baca Juga : Meskipun Tanpa Peta, Burung yang Bermigrasi Tidak Pernah Tersesat
Peneliti menduga bahwa memang ada dua jenis burung hantu, yaitu nokturnal yang beraktivitas di malam hari dan diurnal yang beraktivitas di siang hari.
Karena saat ini pun kita bisa menjumpai burung hantu yang beraktivitas di siang hari, yaitu burung hawk utara, dan burung hantu kerdil.
Pada penemuan fosil burung hantu tersebut, peneliti memiliki sekitar 45 persen rangka burung hantu.
Rangka tersebut terdiri dari tengkorak dan tulang kaki, sayap serta rahang bawah.
Baca Juga : Burung Macaw Inspirasi Blu dan Jewel di Film Rio Dinyatakan Punah
Rangka ini jauh lebih banyak dibandingkan dengan penemuan fosil burung hantu sebelumnya, lo.
O iya, fosil ini ditemukan oleh John Alexander, yang merupakan peneliti di Burke Museum of Natural History and Culture di University of Washington.
Lihat video ini juga, yuk!
Kenapa Air Sering Tumpah saat Kita Memindahkannya dari Gelas? Ini Penjelasannya
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR