Bobo.id - Air seni atau air pipis biasanya akan kita siram begitu saja, setelah selesai pipis.
Tapi para mahasiswa jurusan teknik dan ilmuwan yang ada di University of Cape Town memanfaatkan air pipis manusia untuk diubah menjadi batu bata, lo.
Batu bata buatan mahasiswa dan ilmuwan di University of Cape Town ini diberi nama "Bio-Bata". Batu bata ini disebut-sebut ramah lingkungan.
Bio-Bata dibuat dengan cara mencampurkan air pipis atau urin dengan pasir dan beberapa bakteri yang menghasilkan urase.
Baca Juga : Ada Patahan Perhiasannya, Beginilah Cara Membuat Emas Batangan Murni
Urase adalah enzim atau zat yang bisa memecah urea dalam urin dan menghasilkan kalsium karbonat yang banyak dijumpai pada batu di seluruh dunia.
Ketika bahan-bahan tersebut dicampur, hasilnya adalah batu bata dengan kekuatan yang sama seperti batu kapur.
Proses pembentukan Bio-bata ini sendiri mempunyai proses yang sama seperti pembentukan batu karang yang ada di laut.
Uniknya, kekuatan batu bata ini dapat diatur dengan cara membiarkan bakteri terus tumbuh dalam batu bata tersebut.
O iya, Bio-Bata juga disebut sebagai batu bata yang ramah lingkungan karena proses pembuatannya tidak dengan cara dibakar, berbeda dengan batu bata yang terbuat dari tanah liat.
Pembakaran batu bata ternyata berbahaya bagi lingkungan, karena pembakarannya yang mencapai suhu 1.400 menimbulkan banyak karbon dioksida.
Bahkan, sisa produksi Bio-Bata masih bisa digunakan untuk membuat pupuk yang diambil dari nitrogen dan kalium sisa produk cair pembuatan Bio-Bata.
Dengan menggunakan batu bata ini dalam pembuatan bangunan, Dyllon Randall, pemimpin utama penelitian, mengatakan akan menghemat biaya karena bisa menurunkan biaya pemeliharaan bangunan.
Baca Juga : Planet Bumi Semakin Tua, Lakukan Cara Ini untuk Menyelamatkannya, yuk!
Material pembentuk Bio-Bata ini juga pernah digunakan oleh orang Romawi, lo, di mana terdapat kandungan kalsium karbonat dalam beberapa bangunan kuno Romawi.
Sebuah penelitian yang dipulikasikan tahun 2017 menemukan kalau bahan beton Romawi mengandung mineral langka yang semakin kuat saat bangunan bertambah tua.
O iya, meskipun Bio-Bata terbuat dari pipis manusia, batu bata ini tidak bau, lo, karena baunya akan hilang 48 jam setelah batu bata sudah menjadi batuan.
Lihat video ini juga, yuk!
Menuju Dua Dekade, National Geographic Indonesia Gelar Pameran Foto Sudut Pandang Baru Peluang Bumi
Source | : | ABC News |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR