Bobo.id - Apa teman-teman tahu, ada 400 juta burung merpati di seluruh dunia?
Jumlah yang banyak, bukan?
Sebagian besar burung merpati di dunia hidup di perkotaan.
Di beberapa tempat, burung-burung merpati banyak terbang rendah dan mencari makan di alun-alun kota yang ramai.
Kita juga dengan mudah menemuinya di atap bangunan atau di jalanan.
Rupanya burung merpati yang kita lihat sekarang adalah keturunan dari burung alam liar Columba livia atau burung merpati batu.
Baca Juga : Meskipun Tanpa Peta, Burung yang Bermigrasi Tidak Pernah Tersesat
Seperti namanya, burung ini lebih suka tinggal di tebing-tebing pantai berbatu, sampai kehidupan perkotaan.
Namun bagaimana jumlahnya bisa sangat banyak, ya?
Burung Merpati dan Peradaban Manusia
Sekitar 10.000 tahun yang lalu, orang-orang yang tinggal di Mesopotamia kuno (sekarang adalah negara Irak) dan Mesir, mulai membujuk merpati mendekati tempat manusia.
Mereka menaruh makanan di daerah-daerah yang dihuni manusia, sehingga merpati bertengger dan berkembang biak di sana.
Dulunya, merpati batu dimanfaatkan sebagai hewan ternak, teman-teman.
Kemudian dari sana jadi ada jenis burung merpati yang diternakkan, berbeda dengan merpati liar.
Semakin lama, manusia menyadari kalau burung merpati punya manfaat lain.
Baca Juga : Burung Gajah Ini Sebesar Dinosaurus, Lebih Besar dari Sebelumnya
Burung merpati pun mulai populer di Timur Tengah, Afrika Utara dan Eropa Barat di abad-abad berikutnya.
Orang-orang pun mulai memanfaatkan kemampuan navigasi burung merpati.
Keterampilan inilah yang kita lihat pada erpati yang dipelihara di rumah. Mereka bisa menemukan jalan pulang kembali.
Pelaut Mediterania juga menggunakan burung merpati sebagai penunjuk jalan ke daratan, lo.
Di perkotaan, burung merpati juga mulai digunakan sebagai pengantar pesan melalui udara. Pintar, ya!
Baca Juga : Seekor Burung Tropis Brazil Muncul di Utara Amerika, Ada Apakah?
Karena kepintarannya, merpati banyak dikembangbiakkan sebagai hewan peliharaan.
Sekitar tahun 1600-an, burung-burung merpati dikirim menggunakan kapal dari Eropa menuju ke Amerika, untuk para penggemar burung ini.
Burung Merpati di Perkotaan
Lama-kelamaan, burung ini lepas dan bisa hidup bebas di perkotaan.
Menurut ahli ilmu fosil Michael Habib, manusia berperan membuat burung merpati terbiasa dengan perkotaan dan merasa nyaman hidup di tengah-tengah manusia.
Bagian dari bangunan-bangunan di kota mirip dengan batuan di tebing. Burung merpati adalah penghuni tebing yang alami.
Selera makan burung merpati juga membuatnya bisa bertahan hidup di kota. Ini karena mereka benar-benar bisa makan apa saja, teman-teman.
Anak-anak burung merpati juga tidak bergantung pada serangga atau cacing. Mereka minum susu yang diproduksi di kantung tenggorokan atau tembolok orangtuanya.
Inilah mengapa banyak burung merpati bisa hidup di perkotaan, teman-teman.
Baca Juga : Mengapa Ada Burung yang Tidak Bisa Terbang? Ayo, Kita Cari Tahu!
Yuk, lihat video ini juga!
Source | : | Live Science |
Penulis | : | Avisena Ashari |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR