Tidak lama, petani di Jepang juga membuat orang-orangan sawah yang disebut dengan kakashis.
Baca Juga : Tanbo Art, Seni Melukis Sawah Menjadi Warna-warni Menggunakan Padi
Kakashis ini mengenakan jas hujan dan topi dari jerami. Beberapa petani juga menambahkan busur dan anak panah agar semakin menakutkan.
Dalam buku Kojiki, ada orang-orangan sawah yang dikenal sebagai Kuebiko, yaitu dewa yang tidak bisa berjalan tapi ia tahu semua hal yang ada di dunia.
Kalau di Jerman, orang-rorangan sawah dibuat dari kayu dan berbentuk seperti penyihir.
Di abad pertengahan Inggris, anak-anak bertugas menjadi orang-orangan sawah yang hidup, untuk mengusir burung-burung.
Sampai kemudian petani di sana menggunakan karung yang diisi jerami yang menyerupai manusia.
Baca Juga : Memberi Makan 3.000 Burung di Ladang Selama Lebih dari 17 Tahun
Metode untuk menakuti hama hewan ini berkembang ke banyak tempat. Di Indonesia kita juga bisa melihatnya di area persawahan.
Bagaimana orang-orangan sawah menakuti hewan?
Seperti namanya, orang-orangan sawah berlaku seperti manusia yang sedang menjaga lahan pertanian.
Sehingga hewan-hewan menganggapnya sebagai petani dan ketakutan.
Source | : | mentalfloss.com |
Penulis | : | Avisena Ashari |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR