Prinsipnya adalah semakin lama kita bangun, semakin tinggi dorongan dari tubuh untuk tidur, atau kemungkinan ketiduran.
Saat tidur, dorongan ingin tidur ini hilang, memberi tanda saat kita harus bangun.
Kemudian, ritme sirkadian juga dikendalikan oleh sel-sel di hipotalamus.
Ritme sirkadian juga dipengaruhi oleh cahaya dan gelap yang menentukan periode terjaga dan mengantuk di tubuh kita.
Menurut peneliti Melinda Jackson dari Universitas Australia, saat belum ada alarm, kemungkinan orang-orang bangun tidur dengan dua proses ini.
Baca Juga : Malam Ini, Matikan Lampu Selama 1 Jam dan Lihat 4 Keindahan Langit Ini
Yaitu jumlah waktu tidur yang dilalui, ditambah cahaya matahari di pagi hari.
Kebiasaan sehari-hari
Peneliti Sasha Handley dari Universitas Manchester melakukan penelitian terhadap sejarah kebiasaan tidur di Inggris Raya.
Berdasar temuannya, orang-orang pada era Kristen terbiasa menghadapkan dipannya ke arah timur, yaitu arah matahari terbit.
Sebenarnya ini merupakan alasan keagamaan, yaitu arah timur dipercaya sebagai kedatangan Yesus saat kebangkitan.
Baca Juga : Mirip Komik, Lukisan Zaman Romawi Kuno Ini Dilengkapi Balon Kata
Source | : | Live Science |
Penulis | : | Avisena Ashari |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR