“Sampai bertemu lagi di musim semi,” janji Lilu pada temannya.
Ketika salju turun di hutan, Lilu bermain olahraga salju. Ia tak sabar menunggu musim semi datang agar bisa bertemu Luwi lagi. Hari demi hari berlalu. Akhirnya, musim semi yang dinanti-nantikan itu tiba juga.
Lilu berlari ke rumah Luwi. Ia berseru memanggil Luwi di depan rumah, “Luwi temanku, aku di sini!” teriaknya.
Ooh! Luwi ternyata tidak mendengar suara panggilan Lilu.
Baca Juga : 10 Mitos tentang Cara Mengisi Daya Baterai Ponsel yang Sering Dipercaya
“Sedih rasanya… “ bisik Lilu. “Mungkin Luwi sudah lupa padaku!”
Lilu menyeret kakinya dengan sedih ke arah rumahnya. Ia tak peduli pada bunga-bunga mawar cantik yang sedang bermekaran.
Beberapa hari kemudian, Lilu bermain petak umpet dengan temannya, burung cuckoo. Tiba-tiba, Luwi datang menghampiri Lilu.
“Ada yang ingin aku perlihatkan padamu. Datanglah ke rumahku,” ajaknya.
Oo, terkejut dan gembiranya Lilu saat melihat Luwi. Dan saat tiba di rumah Luwi, Lilu terbelalak semakin kaget sampai tak bisa bicara. Luwi rupanya sudah menikah. Jadi, Luwi kini mempunyai nyonya Luwi dan empat anak.
Baca Juga : Bulak Widoro, Berfoto di Tengah Hamparan Sawah dan Warna-warni Bunga
“Selamat!” seru Lilu gembira. “Anak-anakmu cantik semua!”
Kini, setiap hari keluarga luwak itu bermain dengan Lilu yang baik hati.
Cerita: Sumber Arsip Bobo. Ilustrasi: tshiu
Penulis | : | Sepdian Anindyajati |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR