Bobo.id - Para astronaut yang ditugaskan ke Stasiun Ruang Angkasa Internasional atau International Space Station (ISS) selain bisa melihat pemandangan bumi yang indah, juga bisa melihat fenomena luar biasa.
Fenomena luar biasa dan langka ini dialami oleh seorang astronaut yang melihat cahaya berwarna oranye terang menyelimuti garis horizon Bumi.
NASA menyebut cahaya oranye yang menyelimuti horizon bBumi ini sebagai "airglow".
Airglow ini terjadi ketika molekul yang ada di atmosfer mendapat energi dari cahaya matahari dan radiasi ultraviolet yang dilepaskan oleh Matahari.
Baca Juga : Ada Awan Putih Aneh di Sekitar Planet Mars, Awan Apakah Itu?
Saat radiasi tersebut diserap oleh atom, mereka akan bergerak dengan cepat dan melepaskan energi dalam bentuk cahaya saat keduanya bertabrakan.
Hasil dari reaksi inilah yang bisa menciptakan cahaya indah yang dilihat astronaut di horizon bumi, teman-teman.
Foto cahaya oranye yang mengelilingi horizon tersebut diambil dari bagian depan ISS, ketika stasiun ruang angkasa ini mengorbit di ketinggian lebih dari 200 mil di atas Australia.
Dalam foto itu juga terlihat jutaan bintang yang menghiasi latar belakangnya, dengan garis oranye yang melengkung di sepanjang horizon, nih.
O iya, fenomena airglow ini tidak hanya dianggap sebagai pemandangan yang indah saja, lo.
Airglow juga memberikan wawasan baru kepada astronom tentang bagaimana atmosfer bekerja, dan juga bagaimana partikel di atmosfer berinteraksi antara Bumi dan antariksa.
Baca Juga : Bintang Terkecil yang Pernah Ditemukan, Hanya Sebesar Planet Saturnus
Selain itu, foto fenomena airglow ini juga bisa mengungkap temuan tentang Bumi dan cuaca di antariksa, bukan hanya berdasarkan data yang dimiiki ISS saja.
Kecepatan ISS mengorbit bumi mencapai 17.500 mil per jam dan kira-kira mengorbit selama 90 menit.
Ini artinya, para astronaut di dalam ISS bisa menikmati matahari terbit dan terbenam lebih dari 1 kali dalam sehari, lo.
ISS ini digunakan oleh para astronaut untuk mengambil foto dan video Bumi secara teratur.
Tujuannya adalah untuk mempelajari lebih lanjut tentang planet dan juga pola cuaca.
Source | : | Kompas.com,NASA,Newsweek |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR