Ini adalah kali pertama peneliti mengetahui ada hewan dari zona Chernobyl dapat menempuh jarak sejauh itu, lo.
Perjalanan serigala ini nantinya dapat menjadi tanda bagaimana populasi ini dapat menyebar di masa depan dan seberapa jauh gen serigala yang bermutasi karena nuklir bisa menyebar.
CEZ yang awalnya dianggap sebagai lubang hitam untuk berbagai hewan, kemungkinan dapat membantu populasi lain di kawasan tersebut untuk berkembang biak.
Data perjalanan serigala ini didapatkan oleh para peneliti dari alat GPS berupa kalung yang diletakkan di leher serigala-serigala yang ada di CEZ.
Setelah memasang alat pelacak tersebut, serigala dilepaskan kembali ke alam liar dan peneliti melacak serigala tersebut berjalan di sekitar Ukraina, jauh dari CEZ.
Baca Juga : Mengenal Serigala Lebih Dekat
Wilayah tersebut meliputi wilayah yang banyak terdapat binatang lain di dalam hutan dan juga daerah yang biasa digunakan untuk bertani.
Tapi setelah beberapa bulan dilepaskan kembali, peneliti belum mengambil kembali alat pelacak tersebut, nih.
Sehingga sampai sekarang peneliti belum mengetahui apa yang terjadi dengan serigala tersebut, apakah masih hidu atau sudah mati setelah keluar dari CEZ.
Perginya serigala dari CEZ ini dapat digunakan oleh para peneliti untuk meneliti apakah ada mutasi genetik dihasilkan dari serigala yang terkena efek radiasi ini.
Meskipun serigala yang ada di CEZ terkontaminasi radiasi yang tinggi, tapi seorang peneliti, Michael Byrne mengatakan serigala yang ada di CEZ semuanya dalam keadaan normal, teman-teman.
Lihat video ini juga, yuk!
Bisa Mengisi Waktu Liburan, Playground Berbasis Sains Interaktif Hadir di Indonesia!
Source | : | Science Alert |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR