Matahari merupakan bintang induk di tata surya kita. Biasanya bintang induk lebih besar daripada planet yang mengelilinginya. Nah, baru-baru ini, astronom menemukan planet yang lebih besar daripada bintang induknya.
Planet yang dinamakan NGTS-1b ini ditemukan oleh dua orang astronom dari Universitas Warwick, Inggris yang juga memimpin sebuah tim kolaborasi astronom internasional. Planet ini berukuran sebesar planet Jupiter. NGTS-1b mengorbit bintang kerdil yang berukuran kecil.
Nama planet ini diambil dari nama alat yang menemukannya, yaitu Next-Generation Transit Survey (NGTS). Alat ini dirancang dari kumpulan teleskop radio yang dikhususkan untuk mencari planet transit di sebuah bintang. Planet NGTS-1b merupakan planet pertama di luar tata surya kita yang ditemukan oleh alat NGTS.
Suhu Sangat Panas
Planet ini memiliki suhu yang sangat panas, yaitu mencapai 530 derajat Celcius. Wah, panas sekali, ya! Venus yang merupakan planet terpanas di tata surya kita saja suhunya 462 derajat Celcius.
Kenapa suhu NGTS-1b bisa sepanas itu? Karena jarak antara planet ini dengan bintang induknya sangat dekat, yang kalau dibandingkan hanya sekitar 3 persen jarak antara Bumi denga Matahari. Planet ini hanya membutuhkan waktu 2,6 hari untuk sekali mengitari bintang induknya.
Dianggap Tidak Mungkin
Planet NGTS-1b ini sangat luar biasa dan keberadaannya dianggap tidak mungkin. Ada teori pembentukan planet yang menyatakan bahwa bintang induklah yang membetuk planet. Bintang-bintang kecil, menurut teori, hanya bisa membentuk planet berbatu yang seukuran Bumi.
Tapi keberadaan planet NGTS-1b ini justru seakan menentang teori pembentukan planet itu, karena ternyata planet ini dihasilkan oleh bintang kerdil berukuran lebih kecil yang menjadi bintang induknya.
Penulis | : | Cirana Merisa |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR