Kalau kita lihat bintang-bintang di langit malam tidak berbeda satu sama lain. Tapi kalau kita amati dari teleskop, apalagi teleskop canggih seperti di observatorium, bintang-bintang itu sebenarnya memiliki warna berbeda-beda.
Bintang merupakan benda lagit yang bisa memancarkan cahayanya sendiri. Cahaya yang dipancarkan itu berbeda-beda, tergantung dari suhu atmosfernya. Bintang yang memiliki suhu yang tinggi atau panas bewarna biru. Sedangkan bintang yang memiliki suhu yang rendah atau dingin berwarna merah. Lewat warna cahaya itulah astronom mengetahui suhu pada bintang-bintang.
Menjelang tahun 1900-an, para astronom di Universitas Harvard mengklasifikasikan bintang-bintang sesuai dengan seberapa kuat gas hidrogen pada bintang menyerap cahaya. Awalnya kelas bintang diberi nama A sampai N, namun disederhanakan lagi menjadi O, B, A, F, G, K, M.
Sistem klasifikasi ini juga membagi bintang berdasarkan suhu atmosfernya. Para astronom menyadari bahwa bintang-bintang kelas O lebih panas daripada bintang kelas B. Bintang kelas B lebih panas daripada bintang kelas A. Begitu seterusnya sampai bintang kelas M adalah bintang-bintang bersuhu dingin.
Warna Bintang Berdasarkan Klasifikasi
Nah, seperti yang tadi sudah dijelaskan di atas, bintang-bintang kelas M adalah bintang bersuhu dingin yang memancarkan cahaya yang dominan warna merah. Itu berarti bintang kelas M berwarna merah. Bintang kelas K berwarna jingga Bintang kelas G berwarna kuning. Bintang kelas F berwarna kuning-putih. Bintang kelas A berwarna putih. Bintang kelas B berwarna biru-putih. Bintang kelas O berwarna biru.
Bintang di Alam Semesta
Sebagian besar bintang di alam semesta adalah bintang kelas K dan M. Bahkan hanya 1 dari 3 juta bintang yang merupakan bintang kelas O. Matahari kita merupakan bintang kelas G yang hanya ada 8% dari total bintang yang diketahui.
Cara Bersikap terhadap Barang yang Dipakai, Materi Kelas 4 SD Kurikulum Merdeka
Penulis | : | Cirana Merisa |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR