Manusia memiliki peranan besar bagi kehidupan hewan. Beberapa hewan bisa punah karena diburu oleh manusia. Berikut ini 4 hewan yang sudah punah karena manusia.
1. Quagga
Quangga adalah kerabat zebra yang telah punah lebih dari 100 tahun. Nama Quagga berasal dari bahasa Khoikhoi yang berarti zebra dan suaranya menyerupai Quagga. Quagga adalah subspesies zebra biasa yang dahulu dapat ditemui secara berkelompok di provinsi Cape, Afrika Selatan dan Selatan negara bagian Orange Free.
Hewan ini memiliki garis-garis menyerupai zebra. Namun hanya muncul setengah bagian tubuh mereka, sisanya berwarna coklat seperti kuda. Tahun 1880 ,satu-satunya Quangga telah terbunuh oleh penghuni pemukiman Eropa di Afrika Selatan.
2. Tasmanian tiger
Dikenal dengan nama Thylacine, macan ini merupakan jenis karnivora terbesar di zaman modern. Hewan ini merupakan macan Tasmania karena memiliki strip ke belakang dan juga kerap kali dikenal sebagai serigala Tasmania.
Thylacine berasal dari daratan Australia dan New Guinea yang di anggap punah sejak abad 20. Hewan ini diburu oleh para pendatang dari Eropa karena dianggap menganggu hewan ternak mereka. Hewan yang hanya dapat ditemukan di Pulau Tasmania, Selatan Australia ini punah pada tahun 1936.
Thylacine merupakan binatang yang memiliki anggota yang masih ada genusnya yaitu Thylacinus. Walaupun beberapa spesies lainnya telah ditemukan dalam catatan fosil yang hidup pada zaman awal Miocene.
3. Great aux (Auk Raksasa)
Auk raksasa merupakan satu-satunya spesius penguin jenis burung yang tidak bisa terbang. Auk raksasa dapat ditemukan pada wilayah Greenland, Inggris, Iceland, Norwegia, Irlandia, dan Kanada Timur.
Memiliki tinggi mencapai 75 cm dan berat 5 kg, auk raksasa adalah auk terbesar yang pernah ada. Binatang ini memiliki bulu putih dan hitam, mengkilap seperti berlapis kaca. Burung ini punah tahun 1884 akibat diburu oleh manusia. Setelah punah, ciri-ciri mirip jenis burung ini kembali ditemukan oleh seorang penjelajah di Kutub Selatan
4. Pyrenean ibex
Hewan ini hidup berkelompok dalam jumlah besar di pegunungan Pyreness, Perancis. Namun pada tahun 2000, karena manusia terus membutuhkan lahan, maka spesies ini perlahan-lahan akhirnya punah.
Pyrenian Ibex terakhir telah mati bernama Cella, sebelumnya para ilmuwan berhasil mengkloning hewan ini. Tetapi hanya bertahan tujuh menit, kemudian kloningan Cella mati karena gagal pernapasan.
Menuju Dua Dekade, National Geographic Indonesia Gelar Pameran Foto Sudut Pandang Baru Peluang Bumi
Penulis | : | Syanne Ayuresta |
Editor | : | Sigit Wahyu |
KOMENTAR