Bagaimana perasaanmu saat tahu hewan kesayanganmu mati? Pasti akan sangat sedih, ya. Belum lama ini, sebanyak 18 ribu anak penguin Adélie mati di Antartika akibat kelaparan, hanya 2 ekor yang berhasil hidup.
Menjauhnya Tempat Makan
Sebuah bongkahan es atau gletser yang bernama Mertz pecah pada 2010 lalu. Panjangnya 80 kilometer dan lebarnya 40 kilometer. Luas bongkahan es ini kira-kira sama dengan 800 kali luas lapangan sepak bola. Wah, besar sekali, ya. Bongkahan es itu pecah dan membentuk es-es laut yang baru.
Akibatnya, formasi es menjadi berubah dan wilayah di sekitar tempat tinggal penguin terpengaruh oleh pecahnya gletser tersebut. Es laut bertambah dan mendorong tempat makan penguin menjauh dari habitatnya.
Baca juga: Yuk, Kenalan dengan Penguin Gentoo!
Kelaparan Massal
Penguin biasanya harus menempuh jarak hingga 100 kilometer untuk mendapatkan makanan bagi anak-anaknya. Nah, saat ini cuaca di Antartika sedang tidak mendukung untuk berburu makanan. Turunnya hujan membuat anak penguin yang belum bisa tahan dingin jadi mati lebih cepat.
Penangkapan Makanan Penguin
Selain faktor alam, ternyata manusia juga ikut ambil bagian dalam kematian massal penguin ini, lo. Kenapa? Karena ternyata manusia banyak yang mengambil krill, makanan penguin.
Krill adalah sejenis udang kecil yang hidup di laut. Krill dari Antartika bisa memproduksi minyak krill yang memiliki kandungan gizi yang tinggi untuk manusia. Nah, maka itu, banyak manusia yang berburu krill dan mengakibatkan penguin kekurangan makanan.
Penulis | : | Cirana Merisa |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR