Hiu adalah salah satu predator laut yang menduduki puncak rantai makanan di laut. Yuk, kenalan dengan hiu lebih dekat!
Keluarga besar
Hiu termasuk penghuni laut yang memiliki keluarga besar. Di Bumi, ada lebih dari 400 jenis hiu. Lalu di Indonesia, ada sekitar 117 jenis hiu. Keluarga hiu ini memiliki ukuran yang beragam, ada yang kecil seperti hiu katal pigmi dan ada yang besar seperti hiu paus. Panjang hiu paus, bisa menyamai panjang sebuah bus, lo.
Keluarga hiu juga memiliki sifat yang beragam. Ada yang ganas seperti hiu putih dan ada yang lembut seperti hiu paus. Masing-masing dari mereka punya makanan yang berbeda. Hiu putih suka makan ikan dan hewan-hewan lain, seperti anjing laut. Nah, kalau hiu paus biasanya memakan hewan-hewan kecil yang ada di air.
Kehidupannya terancam
Kehidupan hiu cukup terancam. Menurut data dari International Union for Conservation of Nature (IUCN), ada puluhan jenis hiu yang terancam kepunahan. Hal itu disebabkan oleh banyak hal, salah satunya adalah pemburuan liar yang dilakukan oleh manusia.
Menurut data dari Food and Agriculture Organization (FAO), nelayan Indonesia merupakan penangkap hiu terbanyak di dunia. Pada tahun 2000-2010, hiu yang ditangkap di Indonesia mencapai 109.248 ton.
Memiliki peran penting
Hiu biasanya memangsa hewan yang terluka dan sakit. Kebiasaan itu bisa membuat laut bersih dari bangkai. Meski mayoritas keluarga hiu termasuk “kejam”, kita tetap harus menjaga keberadaan mereka agar tidak hilang. Kenapa?
Jika hiu sampai hilang dari lautan, maka akan ada beberapa efek negatif yang muncul. Salah satunya adalah meningkatnya populasi ikan pari. Jika populasi ikan pari bertambah, populasi bivalvia (kerang-kerangan) akan berkurang.
Jika bivalvia berkurang, kekeruhan air akan naik dan menyebabkan proses fotosisntesis pada lamun terganggu. Kalau sudah begitu, lamun akan berkurang, bahkan hilang.
Jika para lamun hilang dari lautan, ikan-ikan kecil tidak akan bertahan hidup dan kawasan itupun akan menjadi dead zone. Jika sudah begitu, kita tidak bisa memanfaatkan laut untuk kehidupan kita.
Penulis | : | willa widiana |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR