Sering kali kita tahu, bahwa ada banyak anak-anak yang kecanduan dengan game online. Apa, sih, sebenarnya penyebab yang membuat mereka kecanduan?
1. Ingin Mengalahkan Skor Permainan
Dalam permainan sederhana maupun game online, biasanya terdapat info yang memuat nama pemain yang meraih skor tertinggi saat itu. Tanpa kita sadari, inilah yang sering membuat kita tidak berhenti untuk tetap terus bermain. Karena kita memiliki keinginan untuk mengalahkan skor tertinggi.
Jadi jika kita kalah, kita akan penasaran dan terus berulang-ulang bermain hingga kita menang dan meraih skor tertinggi. Namun pada saat berhasil menang, kita malah semakin semangat untuk bermain lagi, dan mempertahan skor tertinggi itu. Begitulah seterusnya.
2. Terlalu Menjiwai Permainan
Saat ini banyak terdapat permainan karakter, di mana pemainnya bisa menciptakan karakter sendiri sesuai dengan kepribadian. Tidak hanya itu, tantangan dan lokasi permainan juga dapat dengan bebas dipilih sesuai dengan kesukaan.
Permainan ini sering membuat keterikatan emosi kita yang memainkannya dengan karakter yang kita ciptakan sendiri. Oleh sebab itu, memiliki keinginan untuk terus memainkannya dan tidak membiarkan karakter ciptaan kita begitu saja tanpa dimainkan.
3. Pelampiasan Emosi Diri
Penyebab terakhir ini biasanya terjadi karena di pergaulan nyata, bisa saja kita merupakan orang-orang yang selalu disisihkan dan tidak memiliki banyak teman. Kita selalu diabaikan, bahkan mungkin di lingkungan keluarga sendiri juga mengalaminya.
Oleh sebab itu, kita mungkin akan mencari pelampiasan emosi diri agar mendapatkan teman, setidaknya di dunia virtual atau game online. Nah, ketika menjadi gamer yang handal dan mendapatkan banyak teman serta pujian dari gamer lainnya, kita akan terus bermain dan tidak mau berhenti. Karena, di dunia game-lah kita mendapatkan banyak teman dan diakui keberadaannya dibandingkan di dunia nyata.
Nah, itulah beberapa penyebab anak-anak yang kecanduan dengan game online. Jangan sampai kita terjebak dengan kebiasaan ini, ya, Teman-teman!
Penulis | : | Yomi Hanna |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR