Ular adalah hewan reptil yang bertubuh panjang dan tidak berkaki. Sebagian dari jenisnya merupakan ular berbisa yang menyimpan racun berbahaya. Dari mana, ya, ular ini memperoleh racunnya?
Proses Terbentuknya Racun Ular
Racun ular dihasilkan dalam sebuah kantung yang terletak di kepala ular berbisa, tepatnya berada di belakang mata. Racun tersebut dibuat berasal dari campuran air liur ular yang menyimpan kombinasi enzim tertentu. Enzim tadi bergabung dengan beberapa jenis protein yang kandungannya berbeda-beda, tergantung spesies ularnya. Misalnya seperti King Kobra memiliki 50 hingga 100 jenis protein yang berbeda, yang dapat menghasilkan racun berbahaya dan mematikan.
Baca juga : 5 Ular Paling Berbahaya di Dunia
Kenapa Racun Bisa Keluar dari Taring Ular?
Ini terjadi karena kantung yang berada di belakang mata itu terhubung langsung dengan taring ular. Jadi, teman-teman jangan sampai salah, ya. Racun tersebut tidak tersimpan di dalam taringnya. Taring itu fungsinya hanya sebagai alat penyalur racun saja.
Apakah Semua Ular Menyalurkan Racunnya Lewat Gigitan?
Ternyata jawabannya adalah tidak. Karena ada beberapa jenis ular yang menyerang lawannya dengan menyemprotkan racun. Contohnya adalah ular Black Mamba yang menyemprotkan racunnya dengan kecepatan sekitar 27 kilometer per jam.
Baca juga : Apakah Dulu Ular Punya Sayap?
Jenis Racun pada Ular
Racun ular terdiri dari 2 jenis berdasarkan efek yang ditimbulkan pada mangsanya, yaitu Hemotoxic dan Neurotoxic.
Hemotoxic ini merupakan racun yang dapat memengaruhi organ tubuh dan darah. Efek yang dihasilkan seperti merusak jaringan atau organ tubuh tertentu dan peradangan di bagian dalam.
Sedangkan Neurotoxiz adalah racun yang memengaruhi susuan saraf pusat. Ini merupakan jenis racun yang paling berbahaya. Karena efek yang terjadi pada mangsanya adalah kejang-kejang, lumpuh, bahkan bisa menyebabkan kematian.
Menuju Dua Dekade, National Geographic Indonesia Gelar Pameran Foto Sudut Pandang Baru Peluang Bumi
Penulis | : | Yomi Hanna |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR