Suatu sore, Ratu Bidadari bercerita. Oki dan para kerdil penjual madu mendengar dengan tekun. “Di dasar tanah Negeri Dongeng , terdapat Kristal Emerald Sakti. Kristal itu menjaga kebaikan di Negeri Dongeng ,” kata Ratu Bidadari. “Karena ada kristal itu, kejahatan tak pernah menang di Negeri Dongeng.”
KUSSUSANI
Kristal Emerald
Kristal Emerald itu sangat besar. Warnanya hijau berpendar-pendar. Kristal ini tersimpan di dalam gua batu yang tertutup. Pintunya sangat sulit dibuka.
KUSSUSANI
Kristal Emerald
Di depan pintu batu itu, terdapat pedang kembar. Jika ada yang berhasil menarik kedua pedang itu, barulah pintu batu terbuka.
Makhluk Mineractus menjaga pintu ini.
KUSSUSANI
Kristal Emerald
Saat ratu bercerita, Pipiyot mengintip di balik pohon. “Hihihi… mendengar cerita sambil digigit semut rangrang raksasa… pasti seru!”
Semut-semut besar pun keluar dari kotak kayu.
KUSSUSANI
Kristal Emerald
Nirmala melihat Pipiyot. Ia segera menyulap, “Sim salabim!” Sebuah guci berisi madu terbang ke atas Pipiyot.
PYUUR! Pipiyot kini belepotan madu. Semut-semut raksasa mencium bau madu.
KUSSUSANI
Kristal Emerald
Mereka kini berbalik mengejar Pipiyot. “Aaaa… toloong…” Pipiyot berlari ketakutan. “Hahaha… iseng sih!” tawa para kerdil penjual madu.
“Nah, terbukti, kan. Kejahatan tak pernah menang di Negeri Dongeng,” kata Ratu Bidadari.
“Dan tenang saja. Aku akan membeli semua madu kalian,” kata Ratu lagi. “Horee…” gembiranya para kerdil penjual madu.
(Cerita: Vanda P/ Ilustrasi: Iwan Darmawan)
Artikel ini merupakan bagian dari Parapuan
Parapuan adalah ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.
PROMOTED CONTENT
REKOMENDASI HARI INI
20 Contoh Kalimat dengan Kata Berantonim, Materi Bahasa Indonesia
KOMENTAR