5 kota ini ditinggalkan penduduknya. Kini, 5 kota tersebut kosong dan mulai rusak dimakan usia. Kira-kira... kenapa kota itu ditinggalkan penduduknya?
Kayakoy – Turki
Kota Kayakoy berada di Turki. Sejak abad ke-13, kota ini sudah dihuni oleh orang Turki dan orang Yunani. Orang Turki di Kayakoy bekerja di bidang pertanian, kalau orang Yunani bekerja di bidang kerajinan dan perdagangan.
Baca juga: 5 Pulau ini Dibuat oleh Manusia.
Pada tahun 1919 – 1922, terjadi perang antara Turki dan Yunani. Pada tahun 1923, ada sebuah perjanjian. Penduduk Turki yang ada di Yunani harus pulang ke Turki, begitu juga penduduk Yunani yang ada di Turki, mereka harus kembali ke negara asalnya. Setelah kejadian itu, Kota Kayakoy pun ditinggalkan oleh ribuan penduduknya dan berubah jadi kota kosong.
Bodie – Amerika
Dulu, di tempat ini hanya berdiri sebuah tambang emas kecil. Seiring berjalannya waktu, banyak penambang yang datang ke tempat ini. Pada tahun 1880, tempat ini sudah berubah menjadi kota yang bernama Kota Bodie. Penduduk kota ini mencapai 10.000 orang. Banyak bukan?
Sayang, sumber emas di kota ini menurun karena diambil terus menerus. Karena hal itu, para penambang emas yang tinggal di Kota Bodie pun mulai meninggalkan tempat tinggalnya. Sumber emas menipis dan penduduk terus berkurang, lama-lama Kota Bodie pun berubah menjadi kota kosong yang dilupakan penduduknya.
Gunkanjima – Jepang
Sebenarnya, pulau ini bernama Hashima. Tetapi, orang-orang menyebutnya Gunkanjima karena mirip kapal perang. Pulau kecil ini dihuni oleh 5.000 orang. Meski kecil, pulau ini punya fasilitas yang cukup lengkap. O iya, penduduk di sini bekerja sebagai penambang batu bara.
Pada tahun 1974, penggunaan batu bara mulai digantikan oleh minyak bumi. Ribuan penambang yang hidup di pulau inipun mencari pekerjaan baru di luar pulau. Dalam waktu seminggu, pulau inipun sudah kosong ditinggalkan penduduknya.
Kennecott – Alaska
Kota Kennecott berada di Alaska, Amerika Serikat. Tembaga yang ada di daerah ini cukup banyak. Para penambang mulai berdatangan ke tempat ini sejak tahun 1910. Seiring berjalannya waktu, daerah inipun berubah menjadi kota yang dihuni banyak penduduk.
Penulis | : | willa widiana |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR