“Oh ya, aku juga sempat dikirimkan foto dan surat mengenai kain ulos khas Sumatera Utara,” kata Julia.
“Aku jadi teringat sahabat penaku saat kecil dulu, yang baik itu. Hampir semua tentang Bali ia ceritakan padaku,” kata Ria sambil mengenang.
“Iya, aku juga punya sahabat pena saat kecil dulu. Awalnya dari kirim surat –Apa Kabar Bo-, lalu jadi punya banyak sekali sahabat pena dari seluruh Indonesia,” kata Julia.
“Lo, aku juga berawal dari kirim surat ke Bobo,” kata Ria.
“Oh ya? Sebentar-sebentar…”
(BACA JUGA: Menulis Surat untuk Anak Indonesia)
“Jangan-jangan kamu Lia dari Bali, ya? Yang waktu kecil dulu jadi sahabat penaku di Bobo?” kata Ria dengan wajah penasaran.
“Iya! Aku menulis nama Lia di surat-suratku,” jawab Lia.
“Iyaaa! Kamu Lia sahabat penaku. Kalau aku menulis nama Maria, panggilan kecilku dulu,” kata Ria.
“Ohhhh…. aku ingat! Kamu pernah kirimkan aku foto-foto pembuatan ulos, bahkan kirimkan ulos kecil untukku,” kata Lia.
“Astagaaaa, tidak terasa sudah belasan tahun yang lalu, ya. Tidak sangka bisa bertemu di sini,” kata Ria.
Mereka pun sangat gembira dan langsung berpelukan.
Penulis | : | Putri Puspita |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR