Dongeng Anak: Peri Gagak (Bagian 2)

By Sepdian Anindyajati, Jumat, 4 Januari 2019 | 17:10 WIB
Ilustrasi Peri Gagak. (Pixabay)

Tigran membiarkan Ratu Peri duduk di tepi kolam dan memasukkan kakinya ke dalam air yang sejuk. Ratu Peri menikmati keindahan kolam berhias permata itu. Karena sangat asyik, Ratu Peri tidak tahu kalau kapal sudah berlabuh jauh. Ia buru-buru lari ke pagar kapal dan melihat ke kejauhan. Ternyata daratan tidak terlihat lagi.

Ratu Peri menangis putus asa. “Apa yang akan terjadi padaku? Kemana kalian akan membawaku?

Tigran menghiburnya, “Jangan menangis, Ratu Peri. Aku akan membawamu ke istana indah dengan orang-orang baik di dalamnya.”

Beberapa saat kemudian, kapal Tigran tiba di kota kerajaan Sultan Ashkan. Ratu Peri dibawa ke istana itu. Ketika ia melewati sangkar gading burung peliharaannya, burung itu mulai bernyanyi. Suara nyanyiannya begitu indah sampai semua orang yang ada di istana terpesona.

Baca Juga : Pemegang Rekor Migrasi Terjauh, Burung Arctic Tern. Kenalan, yuk!

Ratu Peri menjadi senang dan lebih tenang setelah bertemu dengan burung kesayangannya. Ratu Peri lalu berkenalan dengan Sultan Ashkan. Tak lama kemudian, keduanya menjadi akrab. Sultan Askhan sangat berterimakasih pada Tigran yang telah menemukan pemilik burung cantik. Sebaliknya, Abdal si pelayan semakin iri dan kesal pada Tigran.

Suatu hari, Ratu Peri jatuh sakit. Obat yang akan menyembuhkan penyakitnya ada di istana peri-nya. Abdal kembali memberi saran pada sang sultan, agar Tigran yang mengambil obat itu.

Tigran yang setia, tentu saja tidak menolak ketika Sultan Askhan menugaskannya. Namun, ia bingung karena tak tahu dimana letak istana Ratu Peri. Ketika ia hendak berangkat, burung gagak yang baik muncul lagi.

"Kau akan menemukan istana peri di sisi lain gunung," kata burung gagak. "Ada dua singa yang menjaga pintu. Bawa bulu ini dan elus perut kedua singa itu dengan bulu ini. Maka mereka tak akan membahayakanmu."

Tigran menerima bulu dan mulai berlayar. Setiba di istana peri, ternyata memang ada dua singa. Ia mengelus perut mereka dengan bulu sehingga menjadi jinak. Tigran akhirnya berhasil masuk ke dalam istana peri.

Baca Juga : Upaya Konservasi 2 Jenis Burung Ini Berhasil dan Jumlahnya Bertambah, lo!

Di dalam, ia bertemu 40 peri pelayan Ratu Peri. Mereka sangat terkejut ketika mendengar berita ratu mereka sakit. Mereka segera memberi Tigran obat untuk sang ratu.

Ketika Tigran kembali ke istana Sultan Ashkan membawa obat, burung gagak muncul dan hinggap di bahunya. Mereka berdua masuk ke kamar ratu. Penyakit Ratu Peri sudah sangat parah. Namun setelah minum ramuan, ia pun pulih kembali. Ia membuka matanya, dan melihat Tigran serta burung gagak di pundaknya. Ratu Peri melihat ke burung gagak itu dengan agak marah.

"Kamu burung yang tak punya rasa kasihan. Kenapa kamu membiarkan pemuda malang ini mengalami banyak penderitaan?” tegur Ratu Peri.

Ratu Peri lalu memberi tahu Sultan Ashkan, bahwa burung gagak itu dulunya adalah salah satu peri pelayannya. Namun ia dihukum menjadi gagak karena ia lalai mengerjakan tugas.

"Tapi sekarang," kata Ratu Peri pada gagak itu, "Aku memaafkanmu, karena kau tetap setia dan masih menyayangiku."

Pada saat itu juga, tubuh si burung gagak bergetar. Ia lalu berubah menjadi gadis cantik di depan Tigran. Pemuda itu sungguh tak menyangka kalau gagak yang selama ini menolognya adalah peri cantik.

Sultan Ashkan lalu memecat Abdal, si pelayan yang selalu iri hati. Tigran diangkat menjadi penasihat raja. Beberapa waktu kemudian, Ratu Peri menikah dengan Sultan Askhan. Tigran juga menikah dengan peri cantik yang pernah menjadi gagak itu. Mereka hidup bahagia selamanya. (Tamat)

Cerita: Arsip Teks Bobo 

Baca Juga : Wah, Burung Kecil Ini Terbang Bermigrasi Sejauh 13.000 Kilometer

Ada banyak video menarik di sini. Lihat, yuk!