Pada titik tersebut, air bergerak ke bawah. Setelah mengalir ke dalam kawah, air akan kembali keluar dan membentuk gelombang yang sangat besar.
Persebaran tsunami di seluruh dunia kemudian dipelajari oleh peneliti melalu permodelan pertama dengan meneliti gelombang dampak dari ketinggian permukaan laut dan juga kecepatan air.
Hasilnya, peneliti menemukan kalau efek tsunami ternyata sangat terasa di seluruh dunia dan bergerak di seluruh lautan dan di setiap permukaan Bumi.
Dalam 24 jam, dampak tsunami ini menyebar dari Teluk Meksiko dan ke Atlantik, juga melalui pelayaran Amerika Tengah.
Baca Juga : Ketinggian Gunung Anak Krakatau Berkurang Setelah Erupsi
O iya, di Teluk Meksiko, air gelombang tsunami ini bergerak sampai dengan kecepatan 143 kilometer per jam, lo!
Selain itu, dari permodelan yang diciptakan, air yang bergerak sangat cepat ini juga kemungkinan menyebabkan terjadinya erosi dan gangguan sedimen di Pasifik Selatan, Atlantik Utara, dan cekungan Laut Mediterania.
Selain memicu tsunami, asteroid Chicxulub ini juga memicu gelombang kejut yang membuat adanya gesekan antara sejumlah batu besar dan debu panas di atmosfer.
Baca Juga : Kalau Air Bersih Habis, Bisakah Kita Minum Air Laut? Ayo, Cari Tahu!
Gesekan ini kemudian menyebabkan kebakaran besar terjadi di hutan-hutan. Partikel yang melayang di udara ini menghalangi sinar matahari yang membuat tumbuhan tidak tumbuh.
Nah, kebakaran hutan, partikel debu, dan tidak adanya makanan inilah yang menyebabkan dinosaurus serta hewan lainnya punah.