Astronaut Bisa Melihat Eye of the Sahara dari Stasiun Antariksa, lo!

By Avisena Ashari, Rabu, 23 Januari 2019 | 15:33 WIB
Foto Eye of the Sahara bulan Desember 2011 (NASA)

Bobo.id - Di angkasa luar, astronaut masih bisa melihat beberapa tempat di bumi, lo.

Kadang-kadang, astronaut juga memotret tempat yang terlihat dari ruang angkasa.

Salah satu tempat unik yang terlihat dari stasiun antariksa adalah Eye of the Sahara. Apa itu, ya?

Baca Juga : Wah, Sebuah Pohon di Afrika Punah Sebelum Sempat Diberi Nama

Eye of Sahara

Jika diartikan dalam bahasa Indonesia, tempat ini artinya adalah mata gurun Sahara.

The Eye of the Sahara juga disebut Richar structure atau Guelb er Richat.

Bentuknya mirip seperti papan memanah raksasa, teman-teman.

 

Struktur alami di gurun Sahara ini punya lebar sepanjang 40 kilometer, lo!

Letaknya ada di bagian barat gurun Sahara, tepatnya di bagian negara Mauritania.

Menurut peneliti, Eye of the Sahara merupakan sebuah kubah yang mengandung batuan yang terkikis.

Baca Juga : Wah, Iklim Sahara Ternyata Selalu Berubah-ubah Setiap 20.000 Tahun!

Usianya berabad-abad

Eye of the Sahara bulan November tahun 2014 (NASA)

Ahli geologi dulunya mempercayai kalau Eye of the Sahara merupakan sebuah kawah yang tercipta saat sebuah benda langit menghantam permukaan bumi.

Namun setelah penelitian dilakukan, rupanya Eye of the Sahara merupakan struktur alami Bumi.

Awalnya, keberadaan Eye of the Sahara hanya diketahui oleh orang nomaden di wilayah Mauritania.

Fenomena alam ini pertama kali dipotret oleh astronaut Gemini di tahun 1960-an.

Sampai saat ini, astronaut masih mengaguminya dari angkasa, teman-teman.

Ahli geologi memperkirakan usia batuan di struktur ini lebih dari 100 juta tahun, lo!

Bahkan ada batuan yang sudah ada sebelum ada kehidupan di Bumi.

Baca Juga : #10YearsChallenge di Media Sosial, Begini Wajah Bumi 10 Tahun Lalu

Terbentuknya Eye of the Sahara

Foto Eye of the Sahara tahun 2004 (NASA/JPL/NIMA)

Struktur ini terbentuk saat bagian terluar mantel bumi melemah, namanya litosfer.

Kondisi ini membuat kubah naik karena magma yang ada di bawahnya.

Naiknya bagian bumi ini disebut anticline. Seperti batu raksasa yang muncul dari dalam tanah, teman-teman.

Nah, di Eye of the Sahara, anticline nya hampir berbentuk lingkaran yang simetris.

Bagian batuan yang paling tua ada di bagian tengah lekukan ini. Dan batuan yang lebih muda ada di bagian luarnya.

Setelah berjuta-juta tahun, kubahnya pun menghilang. Kemungkinan karena ada aktivitas erosi dari angin dan air.

Menurut peneliti, Eye of the Sahara pertama kali terbentuk saat Pangaea mulai terpisah, lo.

Baca Juga : Tempat Apa Saja yang Bisa Dilihat Astronaut dari Ruang Angkasa?

Lihat video ini juga, yuk!