Bobo.id - Mengalami patah tulang atau fraktur tentu tidak nyaman, nih, teman-teman.
Aktivitas kita bisa terganggu karena bagian yang patah itu tidak bisa digunakan untuk sementara sampai sembuh dan tulang yang patah kembali menyambung.
Saat mengalami fraktur, tulang bisa patah menjadi dua atau retak menjadi beberapa bagian kecil.
Ternyata, anak-anak mempunyai peluang sebesar 10 persen untuk mengalami patah tulang, lo, dan hal ini terjadi karena tulang anak-anak masih lentur dan belum mengeras.
Baca Juga : Tanaman Patah Tulang, Seperti Apa, Ya?
Ada beberapa jenis patah tulang yang bisa dialami karena berbagai sebab, lo. Apa saja, ya?
1. Fraktur kompresi
Fraktur kompresi biasanya terjadi di bagian tulang belakang dan kebanyakan terjadi pada orang yang berusia lanjut, seperti di atas 60 tahun.
Patah tulang jenis ini biasanya disebabkan oleh penipisan tulang karena osteoporosis atau tulang yang rapuh.
Fraktur jenis ini terjadi ketika dua tulang saling menekan satu sama lain.
Tapi tidak hanya orang yang sudah lanjut usia saja, lo, yang bisa mengalami patah tulang jenis kompresi.
Anak-anak juga bisa mengalami patah tulang kompresi, lo, dan penyebabnya bisa karena membungkuk saat mengambil benda, terkilir, atau terjatuh.
Baca Juga : Ini Penyebab Ada Lagu yang Terus Terngiang di Otak, Pernah Alami?
Gejala utama fraktur kompresi ini bisa ditandai dengan punggung yang terasa sakit, teman-teman.
2. Fraktur horisontal
Kemarin Bobo sudah menjelaskan jenis fraktur miring, teman-teman, yaitu patah tulang yang mempunyai pola patahan yang miring.
Selain fraktur miring, ada fraktur horisontal, lo, yaitu patah tulang yang pola patahannya berbentuk melintang.
Kalau pada fraktur greenstick tulang yang patah tidak mencapai sisi lainnya, berbeda dengan fraktur horisontal ini, teman-teman.
Pada fraktur horisontal, tulang patah sepenuhnya dan menyambung dari satu sisi ke sisi lainnya.
3. Fraktur lempeng pertumbuhan
Baca Juga : Harus Mendapatkan Tidur Cukup, Inilah Durasi Ideal Tidur Kita!
Anak-anak memiliki peluang untuk mengalami patah tulang sebesar 10 persen, termasuk mengalami patah tulang lempeng pertumbuhan.
Lempeng pertumbuhan adalah area tulang rawan yang terletak di dekat ujung tulang dan rentan terhadap patah tulang karena lempeng pertumbuhan adalah bagian terakhir dari tulang anak-anak yang mengeras, lo.
patah tulang ini harus segera ditangani, lo, teman-teman, karena lempeng pertumbuhan akan membantu menentukan panjang dan bentuk tulang kita di masa depan.
Kalau fraktur lempeng pertumbuhan ini tidak segera ditangani, maka bisa mengakibatkan adanya anggota tubuh lain yang bengkok atau mempunyai panjang yang tidak sama.
4. Fraktur torus
Selain fraktur lempeng pertumbuhan, fraktur torus atau fraktur gesper juga termasuk jenis patah tulang yang sering dialami anak-anak, lo.
Tulang anak-anak masih lentur dan belum sekeras tulang orang dewasa menjadi penyebab banyak anak-anak yang mengalami patah tulang jenis ini.
Baca Juga : Benarkah Warna Bola Mata yang Lebih Gelap Bisa Melihat dengan Lebih Baik?
Patah tulang jenis ini biasanya terjadi saat tulang ditekan dengan keras ketika melindungi bagian tubuh lainnya saat terjatuh.
Karena tulang anak-anak masih lentur dan lebih lunak, satu sisi tulang bisa saja menekuk dengan sendirinya tapi tidak mengganggu sisi tulang lainnya, teman-teman.
Patah tulang jenis ini disebut juga dengan patah tulang ynag tidak tuntas, lo, karena hanya terjadi pada salah satu sisi tulang saja.
Saat mengalami patah tulang jenis ini, gejala yang paling sering terjadi adalah adanya nyeri dan pembengkakan di bagian yang patah.