Umami Jadi Rasa Kelima pada Makanan, Cari Tahu Tentang Umami, yuk!

By Tyas Wening, Selasa, 26 Februari 2019 | 19:28 WIB
Umami jadi rasa kelima pada makanan (Ode/Majalah Bobo)

Bobo.id - Ketika kita mengonsumsi makanan atau minuman, teman-teman pasti merasakan ada berbagai rasa.

Ada 4 rasa yang bisa teman-teman rasakan, yaitu manis, asin, asam, dan pahit.

Selain keempat rasa tadi, saat ini ada rasa kelima yang sudah diakui oleh para ilmuwan bisa dirasakan oleh manusia, lo, yaitu rasa umami.

Meskipun rasa umami belum lama diakui oleh ilmuwan, tapi secara tidak sadar cita rasa umami sebenarnya sudah dirasakan manusia sejak lama.

Baca Juga : Sebagai Otot Tubuh Manusia yang Fleksibel, Inilah 5 Fakta Unik Seputar Lidah Kita

Mungkin teman-teman sudah pernah mendengar kata "gurih"? Yap, kata gurih inilah yang dipakai untuk menggambarkan rasa kelima yaitu umami ini.

Rasa umami memang cukup sulit digambarkan, teman-teman. Itu karena rasa gurih ini tidak memiliki rasa yang manis seperti gula, tapi rasanya juga tidak asin seperti garam.

Ketika mengonsumsi makanan yang mengandung gula, kita pasti akan menyebut makanan trsebut manis. Begitu juga dengan makanan yang mengandung garam, akan kita sebut dengan makanan yang asin.

Tapi rasa umami ini sulit dijelaskan, teman-teman. Biasanya hanya disebut atau dideskripsikan sebagai rasa yang enak, lezat, atau sedap.

Cari tahu mengenai umami yang menjadi rasa kelima, yuk!

Penelitian Umami Sejak Tahun 1980-an

Umami digambarkan memiliki rasa yang ringan tapi tahan lama yang berhubungan dengan air liur.

Rasa ini memberikan beberapa rangsangan di tenggorokan, langit-langit mulut, dan di bagian belakang mulut setelah mengonsumsi makanan dengan rasa umami.

Meskipun baru saja diakui sebagai rasa dasar kelima, sebenarnya penelitian tentang rasa umami telah dilakukan sejak tahun 1980-an, lo.

Dalam bahasa Jepang, umami dapat diartikan sebagai "rasa gurih yang menyenangkan". Rasa ini diciptakan oleh seorang ahli kimia dari Universitas Tokyo bernama Kikunae Ikeda.

Baca Juga : Telur Setengah Matang, Sebenarnya Baik atau Buruk untuk Kita, ya?

Pak Ikeda pertama kali menemukan rasa umami dari sup rumput laut yang dimakannya. Ia menyadari bahwa sup ini memiliki rasa yang berbeda.

Kemudian pak Ikeda melakukan kristalisasi dari rumput laut kemudian mendapatkan hasil kristalisasi berupa garam kristalisasi.

Tahun 1980-an, penggunaan umami mulai meningkat, nih, teman-teman. Lalu, pada tahun 1985, umami ditetapkan sebagai rasa dasar yang kelima selain manis, asam, asin, dan pahit.

Harus Memenuhi Berbagai Kriteria

Agar dapat ditetapkan sebagai rasa dasar, ternyata ada berbagai kriteria tertentu yang harus dipenuhi, lo.

Peneliti menemukan kalau umami ini tidak diproduksi dari kombinasi rasa dasar lainnya dan merupakan rasa tunggal.

Kriteria lainnya adalah umami memiliki reseptor khusus di lidah untuk rasa ini dan ditemukan secara umum di banyak makanan.

Baca Juga : Perubahan Iklim Bisa Tingkatkan Kasus Keracunan Makanan, Kenapa Begitu?

Rasa umami memang dapat kita temui di berbagai makanan, lo, teman-teman, seperti keju dan tomat.

Kenapa MSG Disebut Memiliki Rasa Umami?

Selama ini, banyak yang menyebutkan kalau penyedap rasa bernama MSG atau Monosodium glutamate adalah salah satu jenis umami dan tidak baik untuk tubuh.

Nah, sebenarnya dari nama MSG ini, kita bisa mengetahui bahwa salah satu kandungan MSG adalah glutamat.

Glutamat atau asam glutamat termasuk dalam asam amino yang ada di berbagai makanan bahkan dalam tubuh kita pun ada kandungan glutamat, lo.

Contohnya adalah rumput laut yang digunakan pak Ikeda untuk merasakan cita rasa umami, yang mempunyai kandungan glutamat hingga menciptakan rasa gurih pada makanan.

MSG adalah garam natrium yang terbuat dari asam glutamat yang dicampur dengan sodium glutamat.

Baca Juga : Bisakah Sidik Jari Manusia Menghilang?

Pak Ikeda menciptakan MSG setelah mempelajari berbagai rasa garam glutamat, seperti kalsium, kalium, dan magnesium glutamat.

Semua garam tadi memang menghasilkan rasa umami, tapi sayangnya ada sedikit rasa logam yang tersisa, dan menunjukkan kalau ada mineral lain dalam garam tersebut.

Sodium glutamat kemudian dipilih pak Ikeda untuk dicampurkan dengan glutamat yang dikristalisasi dari rumput laut, karena jenis garam ini paling mudah larut, memiliki rasa yang sedap, dan mudah dikristalkan.

Inilah sebabnya kemudian MSG mempunyai rasa umami dan banyak digunakan sebagai bumbu penyedap rasa pada berbagai makanan.

Glutamat pada Tubuh Manusia dan Berbagai Makanan

Peneliti melakukan penelitian kenapa rasa umami sangat digemari oleh hampir semua orang.

Ternyata jawabannya adalah sejak bayi manusia sudah mengenal rasa umami, nih, teman-teman.

Wah, dari mana asalnya, ya? Saat kita bayi, bukannya kita hanya boleh mengonsumsi ASI atau air susu ibu?

Yap, ternyata ASI memiliki rasa umami, lo, teman-teman. Bahkan, ASI adalah salah satu susu mamalia yang memiliki rasa umami paling tinggi.

Baca Juga : Ingin Tingkatkan Kemampuan Otak? Yuk, Coba 4 Olahraga Ini!

Hal ini disebabkan karena ASI mengandung glutamat yang tinggi, teman-teman, yaitu 10 kali lebih banyak dari glutamat yang terdapat pada susu sapi.

Nah, tingkat glutamat yang tinggi pada ASI ini, baik untuk adik bayi karena berfungsi mengikat protein yang dibutuhkan untuk pertumbuhan tubuh bayi.

Kalau tadi adalah glutamat yang ditemukan di tubuh manusia, glutamat juga terdapat pada banyak bahan makanan, lo, teman-teman.

Salah satunya adalah rumput laut yang diteliti pak Ikeda hingga menciptakan MSG.

Selain rumput laut, teman-teman juga bisa menemukan glutamat yang menyusun rasa umami pada tomat, keju, daging, dan jamur, lo.