Lalu, mengapa bisa ada perbedaan rasa makanan di lidah kita saat makanan hangat atau dingin, ya? Padahal kan bahan-bahannya sama saja.
Setelah peradaban manusia semakin modern, banyak ilmuwan yang mempelajari tentang indra perasa dan penciuman manusia.
Di lidah kita ada reseptor atau ujung saraf yang peka terhadap rangsangan.
Reseptor di lidah kita mengirimkan sinyal ke otak untuk merasakan rangsangan berupa makanan.
Rupanya, reseptor penerima rasa ini bekerja lebih baik dalam suhu yang tinggi.
Makanan dan cairan memiliki rasa asin, umami, manis, dan asam yang lebih kuat di mulut kita dalam keadaan hangat, teman-teman. Rasa kuat ini berlaku untuk rasa yang kita anggap enak maupun yang tidak enak, lo.
Namun, ada rasa yang lebih kuat dalam keadaan dingin, yaitu rasa pahit.
Misalnya rasa pahit pada kopi panas sedikit tertutup oleh suhunya yang hangat. Namun, eskrim terasa lebih manis saat meleleh di mulut kita.
Baca Juga : Umami Jadi Rasa Kelima pada Makanan, Cari Tahu Tentang Umami, yuk!